Home / KBAI Reportase / Virus Korona: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Virus Korona: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Terduga terpapar virus korona mulai ditangani dokter di Indonesia. Media memberitakan sudah ada 4 orang yang ditangani rumah sakit di Denpasar, Jambi dan Bandung.

Memahami kondisi mudahnya menular dan perkembangan berita, tentu menjadi dinamika di masyarakat yang harus diwaspadai.


Jasra Putra Komisioner Hak Sipil dan Partisipasi Anak KPAI menyampaikan apresiasi kesiapan Indonesia, Dunia kesehatan dan tenaga kesehatan dengan mengantisipasi menyiapkan layanan 24 jam, agar masyarakat merasa aman. Layanan dibuka 24 jam untuk masyarakat menuju rumah sakit terdekat. Tentunya BPJS juga perlu merespon situasi ini.

Untuk mengurangi hal tersebut, para orang tua bisa memegang prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati, yang harus jadi prioritas kita semua. Sehingga dapat dengan tenang menuju sentra pusat layanan kesehatan dimanapun berada.

Anak memang paling rentan tertular, karena fisiknya yang tidak sekuat orang dewasa, serta tingkat pemahaman. Namun hal tersebut jangan membuat para orang tua paranoid atau ketakuran berlebihan, karena akses informasi resmi menghadapi virus korona sangat luas beredar di keluarkan lembaga resmi penanganan kesehatan. Dan informasinya dapat dipahami anak anak. Kecuali anak disabilitas perlu kekhususan dalam informasinya.

Jangan menerima berita begitu saja, cek setiap informasi dengan merujuk web atau portal informasi seperti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit. Masyarakat bekerja sama dengan pusat layanan kesehatan terdekat juga bisa mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis, agar masyarakat tenang didekatkan layanan.

Karena situasi dinamis informasi penyebaran virus korona dan luasnya informasi beredar dimasyarakat, pemerintah dan praktisi kesehatan perlu intensifkan mengupdate dan menjawab segala informasi yang beredar luas, agar masyarakat tidak termakan Hoax.

Menjadi kewajiban kita semua fokus pada pencegahan dan penanganan dengan merujuk pada rumah sakit terdekat. Pemerintah daerah, fasilitas umum, tempat tempat bekerja, mall punya kewajiban meneruskan informasi resmi agar masyarakat dapat beraktifitas dengan tenang.

56 orang meninggal dunia akibat penyebaran wabah Korona. Sudah 13 Negara terjangkiti Virus Korona. Di Malaysia 1 orang Lansia dan 2 Orang Anak sudah menjadi korban, bahkan dikabarkan banyak anak anak di lokasi tidak bisa pulang ke negaranya setelah perayaan Imlek. Artinya anak dan lansia adalah kelompok rentan yang perlu perhatian lebih dalam situasi pencegahan.

Melalui peristiwa ini, ada edukasi yang bisa ditumbuhkan kepada anak anak untuk berperilaku hidup bersih dengan mencuci tangan sebelum mengkonsumsi sesuatu, ditingkatkan pemahaman tentang sanitasi, menjaga kesehatan dengan memakai masker, mengerti kandungan makanan dan tidak jajan semabrangan serta mengenalkan konsumsi minum yang cukup untuk tubuh mereka. Anak juga bisa diajak berpartisipasi untuk menyebar dan mendekatkan informasi kepada teman temannya.

Kenalkan juga, bahwa anak anak adalah bagian warga dunia, mereka bisa mengirimkan kepedulian dan empati dengan doa bersama bagi korban yang meninggal atau menggalang solidaritas untuk peduli dengan berpartisipasi menyebar dan memberikan informasi kepada teman temannya. Tentu akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan sense dan respon of crisis sejak dini.

Mungkin virus ini jauh dari Indonesia, namun dari peristiwa tersebut anak anak akan belajar. Untuk itu mari tingkatkan kewaspadaan bersama dan tetap mencari akses informasi yang benar dan dapat dipertangungjawabkan, tutup Jasra.

Ia melengkapi pernyataannya dengan mensosialisasikan pengaduan layanan anak, untuk siapapun. Jika masyarakat ingin melapor atau membutuhkan perlindungan anak atas situasi ini. KPAI memiliki layanan hotline pengaduan anak di +6221 3190 1556 dan HP/WA +62 821-3677-2273

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *