Praktisi Pendidikan, Guru dan Disabilitas Daksa Rosita Abdullah, Manajer Proyek MOVE IT 2024 Kawasan Indonesia Timur Dwi Lestari dan Tenaga Ahli Kemendikdasmen Fajri Hidayatullah

MOVE IT 2024 Promosikan Digital Inklusi di Indonesia Timur

Sejak Juni 2023 sampai Maret 2024 Pemerintahan Gorontalo dengan didukung AIDRAN mempromosikan inklusi digital guna meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi siswa dengan disabilitas di wilayah Indonesia Timur. Yang bekerja di tiga Kabupaten/Kota yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Pohuwato.

Hasil penelitian tersebut menghasilkan dua modul, pertama modul panduan pendidikan inklusi berbasis digital yang berisikan gambaran pendidikan berbasis inklusi dan kedua modul panduan implementasi pendidikan inklusi berbasis digital dengan optimalisasi teknologi digital untuk pembelajaran inklusif.

Manajer Proyek MOVE IT 2024 Dwi Lestari menyampaikan, “ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman tentang disabilitas, hak penyandang disabilitas atas pendidikan, pendidikan inklusif, dan akses terhadap teknologi digital. Namun tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya literasi digital, keterbatasan akses terhadap teknologi, dan kurangnya kebijakan yang mendorong pemanfaatan teknologi aksesibel dalam sistem pendidikan. Sehingga kami mempromosikan inklusi digital untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas dan aksesibel bagi siswa dengan disabilitas di Indonesia Timur”.

Tenaga Ahli Kemendikdasmen Fajri Hidayatulah yang juga disabilitas netra ikut serta dalam launching program Move IT 2024 yang berlangsung di Hotel Aston Gorontalo (15/02) dan menjadi pembicara dalam diskusi panel tersebut.

Ia menyampaikan dengan terselenggaranya program MOVE IT antara AIDRAN dan pemerintah Gorontalo yang menghasilkan dua modul tersebut akan menjadi praktek baik dalam membangun ekosistem teknologi alat bantu (Assistif) dalam mendukung keberhasilan pendidikan inklusi di Indonesia, seperti pelaksanaan capacity building yang berlangsung hari ini dengan menghadirkan guru, tenaga pendidik dan pemangku kepentingan.

Tentu saja penerapan alat bantu teknologi sebagai alat pembelajaran, bisa di lihat dari APBD yang ada di daerah dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusi, itu semua tetap bisa dimulai dari penerapan teknologi, mulai dari yang sangat sederhana sampai penerapan teknologi tinggi dalam mengatasi kesenjangan dalam kesetaraan mendapatkan mutu Pendidikan untuk semua. Terutama untuk para guru, siswa dan orang tua siswa yang akan menggunakannya. Tentu saja kita berharap, upaya ini berlanjut kepada pengembangan kurikulum atau metodologi mengajar yang khusus bagi Pendidikan inklusi.

Ketua AIDRAN untuk Indonesia Ucca Arawindha ingin melalui proyek MOVE IT 2024, yang akan berlangsung selama Agustus 2024 hingga Mei 2025 akan mampu membangun penguatan kapasitas dan pengetahuan yang diharapkan para guru, tenaga pendidikan dan para pemangku kebijakan, dalam meningkatkan kesadaran serta mendorong perubahan persepsi terhadap disabilitas, hak penyandang disabilitas atas pendidikan berkualitas, pendidikan inklusif, dan pemanfaatan teknologi digital.

Tentu saja lebih khusus program ini nantinya akan mendukung pemerintahan Gorontalo dalam penyelenggaraan dan pemenuhan hak pendidikan berkualitas bagi penyandang disabilitas di Provinsi Gorontalo, dengan potensi penerapan pada tingkat nasional.

Bila kita melihat data Bank Dunia di tahun 2021 menyebut, hampir 30% anak difabel di Indonesia tidak mendapat akses pendidikan dan 660.000 dari 2,2 juta anak penyandang disabilitas di antaranya belum dapat mengenyam pendidikan.

Untuk itu Kementerian mengajak untuk melibatkan sekolah swasta serta sekolah sekolah yang ada di komunitas. Hal ini penting untuk menjembatani masih kurang kursi yang disediakan sekolah negeri dan lemahnya SDM di sekolah sekolah inklusi serta terbatasnya ruang untuk mengakomodir Anak Tidak Sekolah atau ATS, yang notabene data ATS banyak di penuhi oleh anak anak disabilitas dan anak berkebutuhan khusus. Bila kekurangan ini ditambah dengan sekolah sekolah swasta maka bisa teratasi. Untuk itu pemerintah mendorong memperkuat sekolah swasta melalui redistribusi guru. Dan tentunya perlu guru guru yang memiliki keterampilan khusus terutama digital inklusi.

Dengan pengembangan kapasitas dalam Move IT 2024 yang melibatkan peran guru, tenaga pendidik, dan pemangku kebijakan, akan memudahkan kolaborasi semua pihak, tanpa batas. Yang Kementerian harapkan menjadi partisipasi semua pihak (atau partisipasi semesta). Dengan melibatkan sekolah komunitas, lembaga masyarakat yang konsen terhadap Pendidikan bermutu untuk semua melalui Pendidikan inklusi. Begitu juga kehadiran para organisasi penyandang disabilitas bisa menjadi mitra strategis dalam menjemput ATS.

Kita berharap MOVE IT 2024 menjadi best practice, dengan secara berjamaah, gotong royong untuk memajukan pengembangan ULD di Gorontalo, yang bisa menjadi inspirasi untuk pengembangan ULD di daerah lainnya, jelas Tenaga Ahli Kemendikdasmen Fajri Hidayatullah.

Seperti diketahui MOVE IT 2024 yang diselenggarakan sampai Agustus nanti di Indonesia Timur bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan hak siswa penyandang disabilitas terhadap akses pendidikan inklusif dengan mengintegrasikan teknologi digital.

Dalam pembukaan acara MOVE IT 2024 tersebut juga dihadiri sejumlah organisasi penyandang disabilitas seperti PPDI, HWDI dan Yayasan Putra Mandiri. Hampir setiap organisasi menyampaikan harapan besar terhadap program ini. Mereka ingin ada MoU lanjutan program tersebut yang dapat mereka teruskan di binaan lembaga masing masing. Yang direspon sangat baik para pembicara yang hadir. Bahkan mereka akan segera menindaklanjuti di komunitasnya masing masing.

Salah satu perwakilan menyampaikan masih adanya hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi, karena dampak dari kebijakan yang ada. Namun mereka berharap dengan proyek MOVE IT dan pemanfaatan teknologi digital yang inklusi harusnya bisa mengkonversi banyak hal dalam memudahkan penyelenggaraan pendidikan inklusi di 5 kabupaten kota serambi Madinah ini.

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *