Redaksi KBAI mendapatkan laporan via broadcast, video berdurasi 14 detik, yang berisi 5 aparat menebar ketegangan, dengan bertatapan langsung dengan di duga seorang anak remaja. Dengan teriakan yang terus meninggi. Oknum aparat pertama yang berbaju polisi sambil petentang petenteng di depan anak dan menatap tajam mengucapkan “tahu gak, di Kuningan sekarang?. Kemudian datang lagi oknum aparat kedua dengan baju seragam polisi berpangkat Bripka dengan kalimat “dan pulang, balik kanan aja. Kemudian datang oknum aparat ketiga bertatapan sangat dekat ke wajah anak dengan nada mengecam “mau pulang atau aarrgggh!!.
Kemudian datang lagi oknum aparat ke empat dengan berseragam coklat menegaskan dengan kata yang sangat keras dan menggeram deengan mengucapkan “mau pulang gak sekarang!!!!”. Kemudian datang lagi oknum aparat kelima berseragam coklat dengan lebih terlihat ingin menebar ancaman dengan mengatakan “udah balik, udah balik!Ӫ!!”.
Kemudian datang lagi oknum aparat ke enam dengan menebar ancaman lebih keras, dan maju seolah menantang anak, padahal anak hanya bersikap dingin, oknum aparat berseragam coklat itu mengatakan “dah balik, gak usah banyak omong, hai axjxxg”. Dan disusul oknum yang lainnya dengan bicara yang sama, menggelegar dengan ucapan yang sama, sambil mengeram, sehingga terdengar kurang jelas selanjutnya.
Semua oknum aparat yang berbicara mendekati wajah anak, dihadapi anak dengan sikap dingin, kemudian ia hanya merespon berbalik badan, tanpa mengatakan sepatah katapun.
Video tersebut di konfirmasi KBAI kepada yang mengirimkan, tanpa ingin diberi tahu namanya. Dari mesin pencarian google di informasikan Pemerintah Kabupaten Manislor Kuningan sedang memblokade jalan menuju Manislor Kuningan karena akan ada acara tahunan Majelis Jalsah Salanah yang di selenggarakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Nampak di mesin pencarian google, sejumlah organisasi yang biasa mengkampanyekan agama untuk perdamaian bersikap menolak terhadap perilaku oknum aparat tersebut. Mereka pada intinya mengutuk Kekerasan dalam bentuk apapun. Serta meminta Pemerintahan Kabupaten Manislor Kuningan Jawa Barat untuk menghentikan kekerasan oknum aparat tersebut. Sejumlah organisasi tersebut dengan tegak lurus tegas di media sosial mereka masing masing meminta Presiden, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Barat untuk menghentikan perilaku biadab oknum aparat.
Organisasi tersebut adalah SETARA, Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (SEJUK), Ma’arif Istitute (MI), Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Konsorsium INKLUSI.
Saat KBAI mencoba mengkonfirmasi situasi tersebut, kami mendapatkan jawaban dari Direktur ICRP Ilma Sovri Yanti bahwa dirinya sejak sore tadi dilaporkan dari lapangan situasi tersebut, ada ribuan Perempuan dan anak yang terjebak dalam blockade aparat. Kondisinya hujan dan mereka diminta turun untuk di sweeping. Situasinya tentu sangat mencekam dan kami berharap segera pihak pihak berwenang segera melakukan tindakan, agar mereka terjamin keselamatannya.
Untuk mengurangi massa bertumpuk, panitia meminta dengan rasa hormat agar peserta pertemuan tahunan Ahmadiyah yang masih di perjalanan beristirahat sejenak. Peserta dari Riau tertahan di Stasiun. Kami siap membantu bila mereka sudah tiba di Cirebon.
Link Video Anak Remaja Di Serang Psikis Oknum Aparat Cirebon https://www.instagram.com/reel/DDN0mTHyycm/?igsh=MTN6NzFhNnBvcDB1OA==