Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap 23 Juli akan dirayakan berbeda. Koalisi antara Kementerian dan Lembaga, organisasi anak dan beberapa perusahaan bertemu dalam rapat teknis (22/1) yang diselenggarakan Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jalan Merdeka Barat.
Sekretaris Deputi Perlindungan Anak KemenPPA Dermawan menjelaskan puncak acara akan beririsan dengan Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional 2020.
Tentunya akan dirayakan berbeda dari tahun tahun sebelumnya, dengan start dari Kantor KemenPPA Jakarta menuju Lapangan Imam Bonjol Padang Sumatera Barat, dengan pre event di 8 propinsi yang menempuh perjalanan darat selama 10 hari.
Adapun kota kota yang dilalui adalah Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau dan berakhir di Padang. Kerja bersama ini melibatkan Indonesian Of Road Federation TNI Polri, KemenPPA, BKKBN dan BNPB.
Kami juga mengundang kementerian, lembaga, gerakan masyarakat sipil, perusahaan untuk sosialisasi bersama kerja kerja perlindungan anak, yang dirangkum dalam 3 kegiatan besar, pertama bantuan untuk anak dan masyarakat, layanan kepada akseptor dan penanaman pohon.
Puncak acara telah diagendakan pelaksanaanya pada 11 Juli 2020, yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo. Tema HAN 2020 adalah Anak Indonesia Adalah Anak Kita.
Ilma Sovri Yanti dari KBAI, yang merupakan bagian panitia besar dari media menyambut baik Road To Padang. Baginya masih banyak anak Indonesia yang belum mengerti harinya. Biasanya HAN di pusatkan di satu lokasi, namun kali ini membahagiakan anak anak di 8 titik lokasi.
Ia juga menegaskan Puncak acara yang akan mengangkat dan mengenalkan kearifan budaya lokal. Sumatera Barat, Padang sebagai tuan rumah menyiapkan konsep dengan melestarikan budaya rumah gadang dan makan bajamba. Tradisi ini hampir punah dirayakan generasi di era millenial.
Ilma juga mengusulkan Perda Perlindungan Anak dan Perda terkait dicek pencapaiannya selama pre event sampai puncak acara. Jadi tidak hanya event namun ada nilai edukasi, sosialisasi dan kampanye Hak Anak. Dari sisi media, anak anak dapat mengenal budaya literasi
.
Harapan saya sosialisasi HAN bisa sampai pelosok pelosok tanah air, dirasakan semua anak. Bahwa Hari Anak Nasional harus menjadi hari istimewa seluruh anak anak Indonesia tanpa terkecuali, dari latar belakang apapun.
Karena 1/3 dari jumlah populasi penduduk Indonesia adalah usia anak, artinya 83 juta anak. Dan menentukan masa depan kita seluruhnya. Ini bukan main main, ini masa depan Indonesia. Karena dari 83 juta itu akan menjadi pemimpin negara ini selanjutnya, entah dipilih dari daerah mana.
Untuk membuat acara ini sukses sebagai pekerja perlindungan anak, tak lupa memperhatikan kondisi anak selama acara di lapangan. Perhatikan selama memobilisasi anak dan bekerja bersama anak antara lain kebutuhan anak, asupan gizi, minum, faktor kesehatan dan cuaca.
Prinsip bekerja dengan anak, seperti anak tidak sendiri atau sendirian dengan anak. Juga pengalaman acara sebelumnya, anak disiapkan lebih awal sebelum pejabat masuk, harus diperhatikan kebutuhannya.
Artinya HAN menjadi momentum deklarasi komitmen Indonesia, bahwa Anak Indonesia Adalah Anak Kita. Sebagaimana semangat tema HAN 2020.
Kita doakan bersama rangkaian HAN berjalan lancar dan dapat dirasakan seluruh anak anak Indonesia, ujarnya.
Dalam pertemuan rapat teknis perdana yang digelar KemenPPA tersebut dihadiri Komisi Perlindungan Anak Indonesia, UNICEF, Kantor Berita Antara, Bank Mandiri Pusat dan Cabang Kebon Sirih, Tupperware dan lain lain.