Sarapan pagi kita
#MenghapalItuBerat.
Kenapa anak tidak mau belajar Alquran
Mengapa anak meninggalkan bahasa Indonesia
Kenapa langsung berat ketika terucap tugas menghapal. Kita belajar dari anak yang tiba tiba bisa dance yang ia suka, kemudian dalam dance itu ada syair lagunya, bahasa asing pula.
Kemudian 6 bulan kemudian dari kesukaan menyanyi itu, ia paham arti bahasa asing pada lagu itu.
Bayangkan kalau anak, di minta belajar bahasa asingnya dulu, diminta menghapal, baru kemudian boleh gerak tari dance dan bervokal
Jadi proses kata menghapal harus detail di jelaskan ke anak. Karena mereka melihatnya sebuah beban, karena melihat cara teman temannya setoran nilai hapalan.
Jadi nak, menghapal itu tidak boleh kamu fikirkan. Tetapi mulailah menyanyi, gerakkan, tari kan, rasakan, maka engkau akan hapal dengan otomatis. Karena kamu melakukan itu dengan kesadaran penuh dan fikiranmu riang.
Kesadaran penuh itu adalah amanat UU Sisdiknas bahwa setiap peserta pelajar , sebelum belajar memprasyaratkan kesadaran penuh bukan beban beban. Yang menjauhkan jiwa dan kelekatan antara yang belajar dan mengajar, antara yang ingin diikuti dengan dipaksa ikut.
Bukan beban HAPALAN
Proses menghapal, bukan dimulai dari otak diminta bekerja hapalkan.
Mulailah dengan membaca per kata, sampai ucapan mu benar benar lancar, apakah ada yang terasa sulit kau lafalkan. Ayok ayah bunda bantu cara baca nya, cara me nada kannya. Setelah terasa lancar mengucapkannya. Kamu tidak akan kesulitan menghapalnya, cukup diucapkan lima kali berulang ulang.
Pasti kamu menghapal juga akan bosan. Untuk itu mari menyanyikannya bersama.
Hapalan Alquran aku susah
Dalam Alquran juga ada cara melagukannya. Karena selama ini kamu bacanya hanya lurus lurus saja
Yuk belajar melagukan cara baca Al quran seperti qori qoriah itu, dari yang mudah dulu ya melagukannya.
Wah ternyata enak ya, hapalan Alquran kalau dinyanyikan, aku sampai berdendang dalam hati dalam perjalanan ke sekolah.
Kalau ada kata yang engkau ucapkan sulit. Mari ayah bunda bantu melafalkannya
Pertanyaannya
Kapan Bapak Ibu terakhir membaca bersama? menyanyi bersama? mendongeng bersama? mengaji bersama? bermain bersama?
Ayok mulai dari yang mudah bersama anak anak kita,
Sayang bahasa Indonesia kita, terlalu straight lurus dan selalu menyerang anak. Dengan cara menyampaikan seperti itu. Sehingga bahasa indonesia akan membawa trauma dan dilupakan anak anak.
Ayok sayangi bahasa indonesia , dimulai dari kita merubah cara menyampaikan ke anak yang bernuansa menyenangkan.
Begitu juga bahasa Alquran, mari mengenalkannya tidak dengan trauma dan kekerasan hapalan. Taoi ajarkan sejak awal dengan berbagai lagu cara mendendangkannya
Selamat mencoba