Home / KBAI Reportase / Ombang Ambing Suara Millenial: Larangan Demo dan Cari Suara

Ombang Ambing Suara Millenial: Larangan Demo dan Cari Suara

Masih ingat kisah paslon pilkada datang ke anak muda karena tertarik mendukung usahanya. Karena ada aturan pelarangan penyalahgunaan anak dalam aktifitas politik, sehingga kegiatan aktor politik itu dipermasalahkan.

Kunjungi saja di beberapa web berikut

https://www.liputan6.com/pilkada/read/4381378/kampanye-paslon-pilkada-bandung-masih-libatkan-anak-bawaslu-ingatkan-sanksi

https://jatimtimes.com/baca/227509/20201030/181200/diduga-manfaatkan-anak-untuk-kampanye-paslon-eri-armuji-dilaporkan-ke-bawaslu

Belum lagi kegiatan yang silent via medsos, dengan menyertakan anak atau bahkan anak menjadi penggeraknya.

Artinya kegiatan politik dengan anak muda begitu di cari jadi target mendapatkan suara millenial. Tapi sayangnya disisi yang lain, juga ada fenomena ketika millenial bersuara tentang hak politiknya, justru mendapatkan penolakan karena memang aturan itu sendiri. Lalu secara awam, terlihat di permukaan lebih terkesan suara millenial terombang ambing.

Istilahnya kalau butuh guwe di deketin (suara millenial dicari), kalau nggak butuh guwe dijauhin (pelajar kok demo).

Situasi yang sama sama buruk dan perlu dijembatani. Kalau yang dipertontonkan seperti ini, sebenarnya pendidikan politik memilih untuk millenial, mau diarahkan kemana? Untuk itu jadi PR bagi para calon dan paslon Pilkada di 270 daerah sekarang.

Redaktur KBAI

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *