Home / KBAI Reportase / Fornas LKSA PSAA: Ajak Siapkan 100 MCK dan 100 Hunian Semantara Di Gempa Lombok
Fornas LKSA PSAA menyalurkan bantuan DI Dusun Puncang Daye, Desa Sandik. Kec Batu Layar Kab Lombok Barat

Fornas LKSA PSAA: Ajak Siapkan 100 MCK dan 100 Hunian Semantara Di Gempa Lombok

Malam hari Fornas LKSA PSAA melanjutkan penyaluran bantuan di Dusun Puncang Paye Lombok Barat, Koordinator Tanggap Nasional Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Panti Sosial Asuhan Anak TGH. Muhsin menyampaikan pentingnya bantuan mulai memperhatikan sanitasi. Meski respon bantuan bahan pokok masih menjadi persoalan utama di Gempa Lombok. Namun 7 hari sejak Gempa Utama para pengungsi mulai mengutamakan sanitasi dan kesehatan.

Dalam penyaluran bahan pokok di Desa Puncang Paye Desa Sandik Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat, ia bekerjasama dengan Kepala Bidang Pengembangan Nilai Nilai Kebangsaan Kesbangpol NTB Fahruroji dan Babinsa Desa Sandik. Bantuan yang disalurkan 500 roti, 2,5 kwintal beras , 20 dus indomie, 10 dus air mineral dan 2 Dus sabun mandi.

Dalam kesempatan itu, masyarakat melalui Kepala Dusun Muhammad Natsir menyampaikan di dusunnya ada 2 konsentrasi pengungsi yang meliputi 207 KK dengan 647 jiwa dengan rincian 150 anak, 50 bayi, 10 orang, 10 ibu hamil, 8 lansia. Kadus melanjutkan penjelasannya ada 1 anak kehilangan ibunya saat kejadian, karena serangan jantung dan 25 anak yatim.

Ketika ditanyakan bagaimana sanitasi dan kesehatan, Kadus langsung meminta MCK dan Hunian Sementara. Karena air ada di desa kami, hanya belum punya tempat pribadi untuk aktifitas ke belakang, karena rentan dengan orang sebanyak ini jika tidak segera diadakan. Saya khawatir hal hal seperti ini bisa berdampak kurang baik. Karena sudah lebih seminggu, aktifitas MCK dilakukan di sekitar pengungsian.

Pos Koordinasi Tanggap Darurat Fornas LKSA PSAA di Panti Asuhan LKSA Muhsinin Jalan Ketapang Raya, Selak Ampan, Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

Begitu juga pentingnya hunian sementara, agar memberi ruang pribadi para keluarga dan orang dewasa. Begitu juga menjadi transit bagi mereka yang kondisinya terus menurun karena tinggal di alam terbuka.

TGH Muhsin menyampaikan Hunian Sementara ini berbentuk terbuka seperti aula semi permanen, ramah gempa. Yang paginya dapat digunakan aktifitas anak anak, malamnya ruang dibagi untuk beberapa kebutuhan pengungsi dilapangan serta aktifitas ibadah berjamaah.

TGH Shulton dari Forum Wilayah LKSA PSAA NTB yang turut serta di lokasi menyampaikan kondisi ini perlu segera diantisipasi, tentunya sudah 7 hari anak anak berada diruang terbuka, dan kondisi psikologis mengkhawatirkan. Kita harus berusaha mau sedikit maju menangani pengungsi. Untuk itu kami meminta masyarakat untuk mulai mengarahkan bantuan ke MCK dan Hunian Sementara dengan tentunya tidak melupakan kebutuhan pokok yang masih harus dipenuhi. Hanya saja bila tidak ditingkatkan ke arah sanitasi dan kesehatan, bisa berbahaya bagi pengungsi terutama mereka yang rentan.

Suasana mendung menyelimuti langit Lombok Timur. Menjadi kekhawatiran bersama, karena kondisi pengungsi masih menggunakan terpal terbuka,

Untuk Dusun Daye yang banyak berprofesi sebagai buruh bangunan, tentu memudahkan percepatan pembangunan MCK dan Hunian Semantara.

Jasra Putra Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengapresiasi ajakan Fornas LKSA PSAA di Lombok. Upaya pengadaan Hunian Sementara dan MCK bagian pencegahan kekerasan terhadap anak. Karena kondisi terbuka dapat mengundang para predator yang sewaktu waktu dapat menghantui para pengungsi terutama anak anak. Pemerintah perlu memberi perhatian khusus. Begitu juga para relawan yang bekerja di area anak, perlu memperhatikan kode etik bekerja dengan anak.

Cucu Saidah dari Koordinator Jakarta Barrier Free Tourism mengingatkan belajar dari pengalaman rekonstruksi di Nangroe Aceh Darussalam, pembangunan terjadi pasca gempa, namun aksessibilitas dilupakan. Sebaiknya sejak awal rancangan aksesibel untuk MCK dan Hunian Sementara.

Ustadz Awaludin melaporkan di pengungsiannya Dusun Luk Barat Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara ada 56 penyandang disabilitas. Artinya menjadi penting semua recovery pembangunan memperhatikan saudara saudara kita yang disabilitas agar bisa menggunakan.

Kami mengajak masyarakat mewujudkan dalam waktu 1 – 2 hari dengan pengadaan 100 Hunian sementara dan 100 MCK di 10 lokasi. Adapun untuk Hunian Sementara berupa rangka kayu, tirai dan atap spandex. Sedangkan MCK menggunakan triplek, tower penampung air, pipa, rangka kayu, ember, gayung dan closet.

Untuk donasi Hunian Semantara dengan anggaran 12,5 juta dan MCK 5 juta. Kita berharap dalam waktu dekat dapat mewujudkannya. Untuk itu Fornas LKSA PSAA mengajak kepedulian dalam sanitasi dan kesehatan dengan pengadaan 100 MCK dan 100 Hunian Semantara.

Teknis donasi, penyumbang dapat menghubungi kami di HP/WA ke 08175755478, kemudian langsung mentransfer ke toko bangunannya. Yang penting konfirmasi ke kami.

Atau bila melalui bank dapat disalurkan segera ke Bank Rakyat Indonesia di nomor rekening 0245-01-008394-53-8 dengan kode 118, misal 5.000.118 untuk MCK dan 10.000.118 untuk Hunian Sementara

Seperti diketahui di wilayah ini 75 rumah rusak berat, 25 rumah rusak sedang, 65 rumah rusak ringan. ringan. Meski rusak ringan gempa ketiga dengan kekuatan 6,2 SR kekuata 5 MMI menyebabkan kondisi rumah rumah menjadi rawan reruntuhan.

Untuk hari ini kami kembali menyalurkan Bahan Pokok menuju Lombok Utara di pos pengungsian dekat LKSA Muhajirin dimana ada 25 anak asuh dan para pengasuhnya ditengah 1200 jiwa di Dusun Luk Barat Lombok Utara.

Kami berterima kasih tanggap darurat berupa bahan pokok yang sudah berjalan seminggu ini, yang memang menjadi respon dan konsen bersama semua lintas sektor di lokasi bencana.

Check Also

Industri Candu Lumpuhkan Perlindungan Anak Indonesia

Berbagai cara pemerintah dan masyarakat dalam melapisi dan menjauhkan ancaman dari anak anak Indonesia terus …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *