Home / KBAI Reportase / Laporan Fornas LKSA PSAA: Koordinasi Nasional Gempa Lombok dengan BNPB
Zubedy Koteng perwakilan Save The Children dan Awaludin perwakilan Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Panti Sosial Asuhan Anak dalam Koordinasi Nasional Gempa Lombok bersama BNPB

Laporan Fornas LKSA PSAA: Koordinasi Nasional Gempa Lombok dengan BNPB

Rapat  Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Gempa Lombok pada Jumat, 10 Agustus 2018 Jam 09.00 WITA – 11.00 WITA di Pospenas Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara dihadiri lintas sektor, NGO, CSO dan entitas sosial yang aktif membantu recovery Gempa Lombok.

Zubedy Koteng perwakilan Save The Children dan Awaludin perwakilan Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Panti Sosial Asuhan Anak tampak hadir. Rapat dimulai jam 09.00 hingga siang tadi. Awaludin menyampaikan sikronisasi antar entitas menjadi penting, agar penanganan kualitas tanggap darurat menjadi lebih baik. Apresiasi buat penugasan Panglima Dansatgas untuk percepatan layanan kesehatan, sarana pendidikan dan masjid, dengan menugaskan Kementerian Kesehatan dan Kemen PUPR.

Zubedy Koteng menyampaikan kondisi rentan anak anak dalam pengungsian. Pengalaman keamanan anak di lokasi lokasi bencana menjadi rujukan dalam rekomendasi menghindari Kekerasan Terhadap Anak (KTA) di lokasi bencana Lombok. Seperti diketahui belum banyak tempat khusus sanitasi, kamar mandi, ruang ganti yang dapat menyebabkan kerentanan tersendiri untuk anak anak.

Pertama, entingnya ada mekanisme pelaporan dan rujukan  KTA dengan membentuk hotline dibawah koordinasi Dinas PPA dan Dinas Sosial. Untuk itu penting keterlibatan Direktorat Rehsos Kemensos dan KPPPA. Kedua, Penerapan kebijakan Perlindungan Anak dan kode etik bekerja dengan anak, dalam mencegah KTA dari para predator, yang sewaktu waktu mengancam anak di lokasi pengungsian.

Seperti diketahui kondisi pengungsian yang terbuka perlu perhatian khusus kepada kaum rentan. Ketiga, Edukasi kepada media. Keempat, manajeman posko pengungsi, seperti jadwal kegiatan mulai bisa di inisiasi untuk anak anak. Agar anak anak lebih terlindungi. Kelima, ruang ramah anak dan ruang laktasi serta pemilahan wilayah layanan. Semoga hasil ini bisa kita mulai komunikasikan dan edukasi di lokasi pengungsian.

Adapun catatan Rapat yang pimpin Panglima Dansatgas Danrem Angkatan Darat, menghasilkan beberapa point yang penting menjadi perhatian kita semua, yaitu:

  1. Pertama kesempatan dari posko dan pos pengungsian sharing data, kebutuhan, permasalahan yang dihadapi. Dengan harapan bisa sinkronitas dengan seluruh lembaga yang terlibat dalam penanggulangan
  2. Panglima DANRAMIL angkatan darat, memberikan deadline 2 minggu untuk pembangunan RS sementara, sarana pendidikan sementara dan rumah ibadah semantara, yang ditugaskan kepada Kemenkes dan Kemen PUPR. Dihitung mulai dari besok pagi. Posisinya pembangunan berbasis kecamatan. Kecamatan akan membagi tempat tempat yang dianggap tepat dan cepat bisa membangun.
  3. Pemerintah akan membangun rumah sementara di masa transisi tanggap darurat ini.
  4. Bagi rumah rusak, Pemerintah akan memberikan 50 juta melalui Kementerian PUPR
  5. Terkait dengan kondisi social bagi yang rentan, Dansatgas minta didata seperti disabilitas, lansia, perempuan hamil, anak anak untuk didata. Panglima meminta bantuan sevara khusus kepada relawan dan segera melaporkannya
  6. Penyerahan bantuan yang selama ini dilaksanakan di Kecamatan akan diambil alih langsung BNPB. BNPB yang akan memegang koordinasi penyaluran bantuan. Terutama sumbangan yang berasal dari luar daerah NTB. Bantuan bersifat individu
  7. Sumbangan atau bantuan yang bersifat pribadi dan ditujukan langsung dapat berkoorinasi langsung dengan penerima manfaat. Agar dapat merespon kebutuhan dengan cepat dalam masa tanggap darurat ini.
  8. Untuk isu kelokasi jembatan putus, tanah longsor, atau tidak bisa mengakses lokasi, Dansatgas menyampaikan itu adalah trik mengalihkan sumbangan dan menahan sumbangan agar tidak sampai. Informasi itu sangat tidak benar. Sehingga ada beberapa penyumbang balik lagi ke Mataram karena dicegat ditengah jalan. Dansatgas menjamin semua area dapat dilalui, dan memastikan keamanan penyaluran dalam bantuan. Petugas petugas sudah tersebar dilapangan. Hal ini diinformasikan supaya masyarakat tahu, dan penyumbang tidak takut dengan isu yang berkembang. Misal, kalau bawa bantuan harus bantuan pengawalan kepolisian, sama sekali tidak benar. Padahal itu tidak terjadi, masyarakat dan yang peduli bisa langsung.
  9. Fornas LKSA PSAA sudah menjadi aktif saat ini di koordinasi Cluster Nasional. Ashar ini kembali diundang mengikuti koordinasi rutin.
  10. Untuk Call Center POSKO TD Pulau Lombok dapat menghubungi Dansatgas Danrem di 085338639789, 085961472837. Sedangkan Cal Center POSPENAS BNPB di 085333656353

Dilaporkan Ustadz Awaludin – Perwakilan Fornas Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Panti Sosial Asuhan Anak yang hadir pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Gempa Lombok pada Jumat, 10 Agustus 2018 Jam 09.00 WITA – 11.00 WITA di Pospenas Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara

Salam Hormat,

Ustadz Awaludin

Perwakilan Fornas LKSA PSAA

08192616832

Check Also

Industri Candu Lumpuhkan Perlindungan Anak Indonesia

Berbagai cara pemerintah dan masyarakat dalam melapisi dan menjauhkan ancaman dari anak anak Indonesia terus …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *