Ruang sidang DPR Komisi 8 DPR RI mulai jam 10 pagi (22/9) menunggu 18 calon Komisioner KPAI. Rencana menggelar fit and proper test 2 hari. Ternyata dirampungkan hari itu juga. Sampai jam 11 malam.
Kamis itu semua calon telah menyampaikan visi dan misinya bila terpilih. Begitupun DPR sangat sadar diri dengan lembaga penegak HAM satu ini, yang dianggap anggarannya sangat minim namun dengan tanggung jawab mengawasi untuk 84,4 juta anak Indonesia.
Sehingga dominasi pertanyaan anggota dewan lebih mempertanyakan kepada calon komisioner, bagaimana mereka mengelola anggaran minim itu dengan tanggung jawab yang luar biasa yang dimandatkan Undang Undang. Bahkan DPR mendorong bila mereka mau revisi mandat, anggota Dewan siap mendukung, agar ada rasionalitas kelembagaan yang diharapkan lebih independen.
Kita belajar, seperti dalam kasus kasus besar di negara ini, yang ujiannya juga sangat besar untuk lembaga penegak HAM dalam menjunjung tinggi integritas dan indepedensi.
Meski sudah selesai Fit and Proper Test, namun nyatanya tarik menarik antar partai cukup alot dalam memutuskan siapa yang akan dipilih, bahkan rencana pengumuman hari ini pun tidak terjadi. Yang kemudian ditunda lagi, sampai Kamis mendatang
Tentu kita berharap dari lembaga yang anggarannya sedikit ini, namun membutuhkan calon yang memiliki indepedensi, integritas dan idealitas tinggi. Tidak mengorbankan hal hal yang lebih besar dalam rangka masa depan pengawasan 84,4 juta anak Indonesia.
Komisi 8 DPR RI harus terpanggil dan memastikan pilihan mereka adalah pelindung anak yang berintegritas tinggi. Dan dapat mensejajarkan lembaga ini dengan lembaga HAM lainnya.
Minimnya perhatian lembaga internasional anak dan lembaga nasional anak kepada proses rekrutmen KPAI. Memperlihatkan ada seusatu dari lembaga ini, yang harusnya jadi harapan banyak pihak, dengan melihat kondisi perlindungan khusus anak hari ini. Semoga ada perubahan, dengan terpilihnya Komisioner baru.
Pesimisme lembaga ini, terlontar dari pertanyaan pertanyaan anggota dewan, yang menantang para calon pada Fit and Proper Test untuk mengajukan revisi kelembagaan, agar memiliki kewenangan lebih dalam menjaga indepedensi penegakan HAM anak di Indonesia
Harapan masyarakat, ada cara memilih baru dari DPR RI, yang akan membuka harapan baru, agar lembaga ini lebih memiliki ekspetasi dari lembaga internasional anak dan lsm nasional anak.
Sehingga kinerjanya ke depan membawa harapan baru bagi banyak pihak. Agar proses rekrutmen KPAI lebih dilirik lembaga internasional anak dan lembaga nasional anak, serta lembaga CSO bergairah dengan hadirnya lembaga ini. Agar banyak orang dan banyak lapisan masyarakat yang merasa penting untuk berharap pada lembaga ini. Semoga.