Home / KBAI Reportase / Bela dan Beli Produk Panti Asuhan Jawa Timur

Bela dan Beli Produk Panti Asuhan Jawa Timur

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Om Swasti Astu
Namung Budaya
Salam Sejahtera buat kita semua

#PengasuhBantingSetir
Bela dan Beli Produk Panti Asuhan Jawa Timur

Ijinkan saya Drs. H. Miftahul Hinan sebagai pimpinan Forum Wilayah Panti Asuhan se Jawa Timur, menyampaikan kabar para pengasuh dan para penerima manfaat dari panti asuhan kami.

Semenjak wabah Covid 19 diumumkan di dunia, pelan tapi pasti kondisi perekonomian dunia menurun. Hal ini disebabkan kondisi memprihatinkan yang dihadapi semua insan didunia atas wabah Covid 19 yang beresiko besar kematian dalam waktu cepat dan obatnya yang belum ditemukan.

Sudah hampir menyentuh 2 juta manusia dinyatakan positif oleh WHO badan kesehatan dunia. Dengan resiko kematian.

Data hari ini di dunia (15/4) menyampaikan 1,924,878 menderita positif Covid 19, meninggal 119,818 dan sembuh 458,565.

Indonesia sendiri sudah 4,839 orang menderita Covid19. 459 orang meninggal dan 426 sembuh.

Krisis berkepanjangan ini menunggu keajaiban adanya penciptaan vaksin yang bisa menyembuhkan penderitanya. Namun sepanjang belum ditemukan, berarti ada tantangan untuk semua insan yang hidup dipermukaan bumi ini, untuk membangun mekanisme pertahanan diri.

Kondisi yang tidak pasti tersebut semakin memperberat, mereka yang hidup didalam keterbatasan dan perlu diperjuangkan. Seperti anak anak panti asuhan, lansia, disabilitas dan permasalahan sosial yang hidup di masyarakat.

Namun dengan adanya profesi pengasuh dan pemerhati sosial, mereka dapat tertolong dan bisa kembali membangun harapan, dengan berdirinya lembaga lembaga pengasuhan yang diinisiasi para profesi pengasuh ini. Bahkan dengan panti asuhan mengasuh anak terlantar menyebabkan setiap masalah sosial.yang terjadi di masyarakat, panti asuhan menjadi rujukan penyelesaian.

Meski ada lembaga pengasuhan milik pemerintah, namun jumlahnya terbatas, sehingga lebih banyak mengandalkan peran serta masyarakat didunia pengasuhan ini, yang jumlahnya ribuan. Terutama panti asuhan anak anak.

Sebenarnya panti asuhan memiliki penyangga ekonomi dengan produk dan karya panti asuhan, baik dari lembaga panti asuhan sendiri, pengasuh dan anak anak.

Dengan orientasi memenuhi kebutuhan sendiri. Seperti menanam kebutuhan sehari hari, sawah, ternak, usaha retail dan layanan sosial. Di luar kebutuhan tersebut, panti asuhan didukung kebaikan hati dan perhatian berupa sumbangan dari masyarakat.

Zoom meeting Drs. H. Miftahul Hinan bersama Gus Bambang, Ridwan Sumantri, Ilma Sovri Yanti,

Namun kondisi sekarang amat berbeda, karena setiap orang belum dapat memastikan kondisinya aman dari wabah Covid19. Karena kondisi tersebut menyebabkan panti asuhan mengalami dampak serius.

Para donatur masih bertanya tanya eksistensi panti asuhan ditengah Wabah Covid 19. Apakah masih bisa berkunjung ke panti asuhan, apakah anak anak panti asuhan ada disana, bagaimana melakukan kegiatan bersama anak anak panti asuhan, bisakah mengadakan acara di panti.

Kebimbangan ini terjadi karena penerapan Peraturan protokol kesehatan dan aturan pembatasan. Sehingga menyebabkan kebingungan tersendiri untuk para donatur dan pemerhati panti asuhan.

Untuk itu *Drs. H. Miftahul Hinan* dari Panti Asuhan Al Hasan Watugaluh Jombang dan Gus Bambang dari Panti Asuhan Roudlatul Jannah Blitar mengajak panti panti asuhan di Jawa Timur memutar otak, berfikir cara bertahan, membangun kemasan kreatif agar panti panti asuhan tetap mampu memenuhi penerima manfaatnya.

Dan donatur serta pemerhati panti asuhan tetap mendukung. Dengan mengajak gerakan *Bela dan Beli Produk Panti*, dalam rangka mempertahankan panti asuhan tetap mampu memberi manfaat kepada mereka yang di panti asuhan dan masyarakat sekitar.

Apalagi panti asuhan tidak mungkin memulangkan anak anak, karena kondisi anak yang beragam (penyebab berada di panti asuhan)

Adapun bantuan bantuan pemerintah yang ada sangat membantu, namun belum bisa menjangkau semua kebutuhan hidup setiap orang di panti asuhan dengan kebutuhan beragam. Karena ragam jenis layanan, membuat kebutuhan berbeda.

Sebentar lagi dalam hitungan hari Ramadhan akan tiba. Dan selalu saja berbagai pertanyaan dan semangat anak anak menyambut Ramadhan dtanyakan kepada pengasuhnya. Karena Ramadhan adalah hari berbahagia untuk anak anak sekali setiap tahun, mereka merasakan berbagai undangan, kehadiran tamu tamu ke panti asuhan, yang dirasakan sebulan penuh.

Hanya dengan kondisi ini, anak anak mengalami kesedihan, membayangkan Ramadhan tahun ini.

(Video produk densifektan organik dari Panti Asuhan Raudlatul Jannah)

Para pengasuh saat ini sedang berfikir ke depan kondisi akan berat, tetapi bagaimana tetap bisa dan berupaya mempertahankan kualitas ibadah Ramadhan anak anak asuh mereka.

Untuk itu kami mengajak masyarakat yang memiliki kebutuhan di tengah Wabah Covid 19 untuk Bela dan Beli Produk Panti

Adapun produk produk yang dimiliki Panti Asuhan Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. APD
2. Masker
3. Desinfektan Organik
4. Hand Sanitizer Organik
5. Bahan penjaga imunitas dengan pemberdayaan apotek hidup (jahe, kunyit, temulawak, dll)
6. Kebutuhan Pokok
7. Produk peternakan, perkebunan dan perikanan

Masyarakat pemerhati panti asuhan dapat membeli langsung dan akan diantarkan ke rumah (dengan jaringan panti asuhan yang ada di Jawa Timur). Dengan memesan online atau hotline langsung.

Bisa juga dengan masyarakat membeli produk dan meminta panti asuhan mendonasikan kepada yang lain. Seperti yang sudah berjalan membagikan APD, Masker, Vitamin, Sembako, Gizi Tambahan dan kebutuhan anak. Atau mendukung makanan untuk sahur dan berbuka, dengan kemasan acara secara online (memanfaatkan teknologi)

Kita berharap inisiasi gerakan panti asuhan, dapat memberi rasa aman dan mengurangi dampak psikologis yang buruk, ditengah krisis berkepanjangan ini.

Segala inisiatif dalam rangka Indonesia Melawan Covid 19 perlu menjadi gerakan bersama dan didukung.

Apapun peran dan dukungan sangat berarti dan bagi Panti Asuhan perhatian diatas segalanya, dengan diskusi mencari dan mendukung jalan keluar demi daya tahan hidup bersama dan menjaga persediaan.

*Peran Panti Asuhan Di Tengah Wabah Covid 19*

Jawa Timur adalah propinsi paling terbanyak di Indonesia memiliki Panti Asuhan. Sebagai garda bangsa terdepan dalam pelayanan sosial. Panti Asuhan selalu menjadi tempat terakhir, ketika manusia *tidak diterima kembali* di keluarga atau lingkungannya karena berbagai sebab kondisi keluarga dan lingkungan.

Hadirnya akreditasi sejak 2012 yang diwajibkan pemerintah kepada panti asuhan, telah menguatkan layanan panti asuhan dalam pertanggungjawaban kepada layanan dan penerima manfaatnya.

Dengan laporan, transparansi dan akuntabilitas. Serta pengawasan dan coaching Pengurus Forum Wilayah Panti Asuhan di Jawa Timur kepada panti panti asuhan yang mau membangun, meningkatkan dan membangun transparansi layanan dan pertanggung jawaban. Membuat kualitas layanan panti asuhan di Jawa Timur berlangsung dengan baik.

Tentu masih banyak yang perlu di perbaiki, namun secara bertahap mulai direncanakan dan perlu diberi kesempatan dalam meningkatkan kualitasnya.

Pada wabah Covid 19 (15/4) di Jawa Timur, jumlah penderita yang positif mencapai 474 orang meninggal, 45 meninggal dunia, 81 orang sembuh, 1,498 pasien yang sedang diawasi atas wabah Covid dan 14,931 dalam pemantauan pemerintah atas kondisi kesehatannya.

Orang tua dikatakan paling beresiko terdampak wabah Covid 19. terutama yang dalam kondisi sakit bawaan atau sebelumnya. Namun bukan berarti setelah membaca ini menurunkan imunitas kita. Tetapi panti asuhan berharap bisa berperan serta kepada para orangtua yang mengalami penderitaan Covid 19, terutama mereka yang memiliki anak anak. Agar lebih tabah, kuat dan tenang menghadapinya.

Karena kondisi karantina, pembatasan atau isolasi mandiri membuat keluarga atau orang tua yang memiliki anak menjadi rentan tidak terawasi bahkan terlepas dari pengasuhan, bahkan yang tidak kita inginkan, anak anak tersebut mendapatkan kekerasan.

Untuk itu disituasi memprihatinkan ini, Panti Asuhan dapat berperan dengan konsep asuhan, layanan motivasi sebaya, tempat bermain anak di setiap panti. Dapat di dorong untuk mendukung penyembuhan para penderita.

Misal saja dengan mendukung orang tua yang sedang dalam perawatan, dengan menitipkan sementara anak anaknya di Panti Asuhan. Karena anak umumnya dalam wabah Covid 19 minim menjadi penderita. Umumnya terjadi karena kasus khusus dan recoverynya lebih baik.

Layanan panti asuhan anak di Jawa Timur berkembang, mulai dari menerima anak anak terlantar, menjadi tempat sementara anak bagi orang tuanya yang berhadapan dengan hukum, menjadi tempat tinggal sementara orang tua yang berkonflik. Artinya bisa saja fungsinya ditambahkan dengan anak anak dari pasien wabah Covid 19, terutama yang khawatir pengasuhan anaknya.

Selain itu panti panti asuhan di Jawa Timur juga melayani lansia, pelayanan akses untuk disabilitas, pelayanan orang dengan gangguan jiwa, dan mereka yang kehilangan fungsi sosial hidupnya dilayani di panti asuhan seperti tuna susila, gelandangan dan pengemis.

Artinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan panti asuhan dengan tetap menjaga kondisi masyarakat di sekitarnya. Diantaranya adalah:

*Pertama panti asuhan menjaga akses pangan bagi yang membutuhkan*. Umumnya panti asuhan menjadi pusat layanan masyarakat. Terutama masyarakat atau daerah yang mengalami kerentanan sosial dan daya tahan yang terbatas, karena stigma sosial.

Dan biasanya panti asuhan berdiri di daerah daerah tersebut, ada di tengah pasar, perkampungan, dusun akses terbatas, daerah kawasan padat, daerah dengan taraf kemiskinan yang perlu perhatian. Baik soal isu kekerasan, sanitasi dan lingkungan.

Isu pangan menjadi isu penting di tengah wabah Covid 19. Ada kewajiban kita menenangkan masyarakat untuk kebutuhan dasar ini, karena prediksi krisis ini akan panjang.

Semua lahan atau usaha panti asuhan dapat dikerahkan menjadi lumbung pangan bersama masyarakat sekitar. Tentu penyiapannya perlu di mulai dari sekarang dan manfaatnya bisa beberpaa hari atau sebulan kemudian. Umumnya panti asuhan memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan, bahkan memiliki lahan luas.

Menanam bahan pokok atau bumbu dapur, bersama masyarakat di lahan panti asuhan dapat menjadi pilihan. Atau berusaha di lahan panti yang berorientasi pada kebutuhan pokok. Seperti kebutuhan bumbu dapur, singkong, dan lain lain. Yang dapat menjaga dan daya tahan pangan masyarakat.

Sehingga sambil menunggu kondisi tidak pasti ini, masyarakat dapat membangun lumbung pangan bersama Panti Asuhan.

*Kedua, Panti Asuhan memiliki data data sasaran layanan yang sudah ada*. Serta program kesejahteraan sosial yang telah lama berjalan dengan masyarakat di sekitarnya.

Tentu dengan meluasnya dampak ke berbagai sektor. Maka penerima manfaatnya bisa lebih luas.

Bahkan ilmuwan dari Harvard University yang dikutip dari Daily Star memprediksi krisis berkepanjangan ini bisa sampai 2022, maka semua orang bisa terkena dampaknya. Dan harus menjadi bagian penerima manfaat. Link berita https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-4977599/para-ilmuwan-sarankan-sosial-distancing-perlu-dilakukan-hingga-2022

Artinya support system’ pendataan, referral atau rujukan, SOP penerimaan sudah terbangun, hanya perlu diupdate kembali kondisi dan pengembangan penerima manfaatnya ditengah wabah Covid 19.

*Ketiga isu tempat tinggal yang layak* menjadi hal sangat penting, bagi mereka kelompok pekerja harian, pekerja lepas, pekerja yang bidang usahanya berhenti karena kondisi Covid 19, pekerja yang perusahaannya berhenti atau membatasi produksi. Bahkan diberita sudah ada puluhan ribu pekerja sektor informal yang berhenti bekerja, karena perusahaannya disegel tidak boleh beroperasi. Terbayang 1 sampai 2 Minggu ke depan banyak buruh yang tidak bisa membayar sewa rumahnya. Link berita https://today.line.me/id/article/Industri+Garmen+di+KBN+Cakung+Disegel+karena+Beroperasi+Saat+PSBB-Xw6nLl

Karena dengan pendapatan yang menurun dan konsentrasi mereka dengan urusan perut, maka urusan tempat tinggal menjadi barang mewah yang sulit dipenuhi. Terutama bagi pekerja yang sewa rumah, ngontrak atau indekost. Karena tidak bisa membayar, apalagi kalau ditambah memiliki angsuran atau kredit.

Panti asuhan bisa dikembangkan menjadi tempat sementara. Namun dengan tidak begitu saja menerima, karena panti asuhan membutuhkan jaring pengaman sosial dalam menjalankannya. Butuh dukungan semua pihak, meski tidak harus semua, karena potensinya yang sudah ada dan tinggal diberdayakan bersama.

Dengan tempat, lahan, rumah layak yang tersedia dan dukungan pemerintah atau masyarakat sekitar, panti asuhan dapat membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal. Dengan orang tua menitipkan sementara anak mereka.

Terutama buruh yang bekerja di kawasan industri atau perkotaan yang jauh dari keluarga dan tergantung pada tempat tinggal sewa.

Mereka perlu tempat sementara dalam mengatasi permasalahan hidupnya. Minimal anak anak mereka bisa dititipkan ditempat yang aman. Dengan catatan sebagai pilihan terakhir jika tidak mendapatkan pengasuh pengganti.

*Keempat panti asuhan dapat membangun dukungan psikologis* bagi penderita dan keluarganya.

Umumnya panti asuhan, pengurusnya adalah mereka yang aktif di masyarakat. Bahkan diberi gelar Ustadz, Kyai, Tokoh Agama, lintas agama dalam layanan di daerah setempat. Beberapa peran sudah dilaksanakan panti asuhan karena posisi ini, bahkan cenderung peran peran ini menguat. Hanya saja keterbatasan akses dan pembatasan jarak, mereka harus berfikir bagaimana beralih akrab dengan menggunakan teknologi.

Mereka bisa menjadi peran menjaga kesehatan jiwa masyarakat, ditengah krisis berkepanjangan ini.

Panti asuhan juga terbiasa menjalankan mekanisme referral atau rujukan, ketika merasa tidak bisa menangani masalah tertentu.

Maka mereka bisa sangat membantu menjadi bagian hilir layanan wabah Covid 19 di puskesmas, rumah sakit dan keluarga yang isolasi mandiri akibat menderita gejala Covid 19.

Artinya panti asuhan bisa menenangkan para penderita, para pasien, atau masyarakat yang sedang isolasi mandiri dirumahnya dan masyarakat pada umumnya yang masih perlu diperhatikan dalam mengenal wabah Covid 19 yang mematikan ini.

Tentu semua layanan keempat ini bisa dilakukan, dengan berbagai media, cara atau alat, agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Seperti para pimpinan atau pengasuh panti yang juga umumnya tokoh agama lokal dapat menggunakan APD ketika pelayanan penguatan psikomatis dan psikologis, masker, desinfektan. Terutama ketika berhadapan dengan penderita wabah Covid 19.

Memberikan vitamin, handphone dan pemanfaatan teknologi, dan produk kreatif lainnya seperti video video ajakan, meme, spanduk, mengirim SMS, kampanye dalam menenangkan penderitaan wabah Covid 19 dapat menjadi pilihan tokoh tokoh panti asuhan yang aktif di masyarakat.

Kelima, usaha usaha retail yang ada, di panti asuhan seperti konveksi atau usaha jahit dapat buat APD atau masker. Yang memiliki warung, toko, atau mart bisa menjadi lumbung pangan warga. Yang bergerak di tanaman, perkebunan atau persawahan bisa berkontribusi juga, bahkan dari bahan bahan itu bisa membuat desinfektan organik dan hand sanitizer organik, serta produk lainnya yang bisa dikemas untuk kebutuhan Covid 19 dari karya dan produk panti asuhan.

*Keenam, bekerjasama dengan rumah sakit atau puskesmas dalam membantu di tengah wabah Covid 19*,

Panti Asuhan bisa memperhatikan kondisi anak anak selama orang tuanya dalam perawatan.

Tentu Panti Asuhan juga memperhatikan protokol kesehatan dari rumah sakit dan dan puskesmas.

Atau dari unit usaha panti asuhan yang ada, bisa diberdayakan untuk memperoduksi kebutuhan pengadaan baju APD (Alat Pelindung Diri), masker kain untuk masyarakat umum, pengadaan desinfektan organik yang telah dikerjakan panti asuhan selama wabah Covid 19.

*Ketujuh, menjadikan panti asuhan pusat informasi update Covid 19,* baik kampanye gerakan cuci tangan, menjaga jarak (sosial dan fisik), dan tetap di rumah. Begitu juga update pananganan. Agar masyarakat jauh dari berita hoax atau desas desus yang membuat situasi tidak aman.

Posisi panti asuhan yang terbuka dan biasa menjadi pusat aktifitas sosial, di kondisi ini halaman panti bisa dimanfaatkan kampanye cegah Covid 19 dengan membentangkan spanduk yang berisi kampanye pencegahan covid 19. Juga dapat menjual produk dari unit usahanya seperti membuat masker, desinfektan yang terjangkau harganya buat masyarakat.

Dengan ketujuh langkah Panti Asuhan membangun harapan di atas tersebut. Diharapkan 2 atau 3 bulan ke depan seiring dengan daya tahan yang semakin berkurang dan persediaan yang makin menipis, kita dapat mengantisipasinya lebih awal dan dapat dihadapi bersama dengan tenang dan aman dengan bekerjasama bersama Panti Asuhan..

Maka dukungan semua pihak untuk memberi alternatif dan revitalisasi peran panti asuhan untuk tetap aktif di masyarakat menjadi pilihan strategis dalam menjalani krisis berkepanjangan ini.

Untuk itu panti asuhan di Jawa Timur dengan jejaringnya dapat berperan aktif, jemput bola, membuka komunikasi, membuka skema layanan bagi ortu pasien positif yang khawatir dengan anak anaknya, dengan puskesmas, rumah sakit dan masyarakat.

Semoga dengan langkah bergerak bersama dalam bencana nasional, respon tanggap darurat bersama sama ini. Indonesia Mampu Melawan Covid 19.

Untuk mendukung Bela dan Beli Produk Panti Panti Asuhan Jawa Timur dapat dilakukan, salah satunya melalui dukungan langsung di Sekretariat Bela dan Beli Produk Panti Jawa Timur, dengan kontak person Drs. H. Miftahul Hinan di 0813 3572 7777 dan Gus Bambang di 0812 1344 7464 atau disalurkan ke rekening program Bela dan Beli produk Panti Asuhan Jawa Timur di Bank BNI Syariah dengan nomor rekening 0656.506.500 an Miftahul Hinan QQ Panti Asuhan Al Hasan. Setiap transfer mohon mencantumkan 500 rupiah diakhir nominal guna peruntukkan program ini.

*Salam Tangguh*
*Salam Kemanusiaan*
*Salam Senyum Anak Panti Asuhan Indonesia*

Drs. H. Miftahun Hinan
Pimpinan Forum Wilayah Panti Asuhan se Jawa Timur yang juga Pimpinan Panti Asuhan Al Hasan Watugaluh Diwek Jombang, Jawa Timur, Indonesia

*Terima Kasih*

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: