Tiba di pelabuhan Merak Mobil Akses Penyandang Disabilitas mendapatkan perlakuan khusus sesuai Permenhub 98 tahun 2017 tentang Penyediaan Aksesibilitas Pada Pelayanan Jasa Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa Berkebutuhan Khusus.
Mobil Akses Penyandang Disabilitas setibanya di pelabuhan Merak langsung diarahkan petugas ASDP Ferry Indonesia menuju dermaga 6 dengan pintu khusus.
Kapal KM Batumandi milik Kemenhub sudah siap posisinya menerima mudik disabilitas.
Dalam ntrian tersebut Penyandang disabilitas kursi roda Fitri menemui masyarakat yang ikut antri. Salah satu Bapak tertarik dengan mobil akses dan menghampiri Fitri. Ia menanyakan yang menyediakan fasilitas mudik mereka.
Fitri menyampaikan program tersebut padanya. Dan bapak tersebut langsung memberikan apresiasi kepada pemerintah dan yang mendukung kegiatan ini, sambil melihat spanduk yang tertempel di mobil.
Dirinya menyampaikan kepada Fitri akan ke Medan dan akan menempuh 2 hari perjalanan. Tentunya Mba Fitri sulit ya kalau naik transportasi umum. Bersyukur pemerintah menyediakan mobil ini, katanya.
Selepas kapal meninggalkan pelabuhan, para pemudik disabilitas ingin ke kamar mandi. Untuk Novita dan Luna yang tuna netra dapat didampingi Peksos sampai kamar mandi dengan menaiki tangga.
Namun untuk Narti, Fitri dan Tri pengguna kursi roda harus naik tangga, dan sangat tidak mungkin, katanya.
Namun dalam rangka perbaikan layanan dalam ujicoba kerjasama lintas kementerian dan dukungan berbagai lembaga masyarakat tetap harus dicoba untuk diaudit bersama.
Petugas mempersiapkan diri. Ada Rohman dan Indah yang mempersiapkannya. 2 petugas keamanan sigap memegang kursi roda dengan menaiki 14 anak tangga yang lumayan curam. Kemudian Indah membuka pintu menuju toilet.
Fitri menyampaikan untuk masuk toilet perlu ditambah ramp bidang miring, sedangkan luas toilet sudah cukup untuk bermanuver ke wastafel, toilet dan pintu. Wastafel ukurannya cukup standard untuknya. Hanya saja untuk ke toilet sebelah kanannya butuh handrail, yang dapat membantu perpindahan dari kursi roda ke toilet.
Jenar Yadi Pekerja Sosial yang mendampingi perjalanan mudik disabilitas ke Pulau Sumatera menyampaikan, untuk kursi roda hila menahan diri kebelakang, harus mengantisipasinya dengan memakai Pampers. Namun bisa menyebabkan iritasi kulit bila terlalu banyak cairan urin yang masuk.
Kini kapal telah bersandar di pelabuhan Bakaheuni tepat jam 22.00, perjalanan sekitar 1 1/2 jam dari pelabuhan Merak.
Sebagaimana diketahui jam 14.00 tadi sejumlah pemudik disabilitas kursi roda dan tuna netra di lepas keberangkatannya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, dalam program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas.
Dengan didukung Kementerian Perhubungan, Kementerian Sosial, Lazis Muhammadiyah, Yayasan Baitul Mal PLN, Pemuda Muhammadiyah, FK UKI dan Pelkesi.