Bantuan Jangka Pendek dan Jangka Menengan hingga 1 tahun yang disampaikan Ibu Menteri Meneg PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati setelah melakukan kunjungan di Kampung Rawa terate Cakung Jakarta Timur. Sebelumnya Ibu Menteri PPPA dilaporkan,Gerakan Bantu Keluarga tentang 7 data anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid.

Ibu Bintang Puspayoga Meneg PPPA Hapus Tangisan Anak Yatim Kampung Rawa Terate

#GerakanBantuKeluarga
#10ThKBAI
#RapidPro081119506161

Respon Rapid Pro PPA melalui panduan pendataan di Hotline/WA nomor 0811 1950 6161 kembali menghapus air mata anak yatim di Kampung Rawa Terate Cakung Jakarta Timur.

Sebelumnya Ibu Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyambangi kediaman seorang kakak yang mengasuh 3 adik-adiknya (30/8). Dalam kunjungan kerja Ibu Menteri berdialog bersama Ismi Suci Anggraini 22 th, Pijar 16 th, Haqi 10 th dan Adiba 4 th. Dengan disaksikan Camat Cakung, Lurah Rawaterate perangkat RT dan RW 01, P2TP2A dan jajaran dinas wilayah.

Pijar pelajar kelas 2 SMK menyampaikan melalui surat yang ditulisnya sejak semalam, ia bacakan di depan Ibu Menteri, bahwa sejak ayah berpisah dari Ibu, kemudian sakit dan meninggal karena Covid. Sejak itu kakaknya menjadi tulang punggung keluarga. Dalam perjalanan waktu itu Pijar menunggak biaya pendidikan mencapai dua juta lebih, karena Pijar di sekolah swasta. Dalam surat, ia menyampaikan juga ingin membantu kakaknya dalam memenuhi kebutuhan keluarga, namun ia tak kuasa.

Kemudian dilanjutkan Haqi membacakan kertas yang ia tulis buat Ibu Menteri. Haqi menyampaikan terima kasih kepada Ibu Menteri karena sudah mau datang ke rumah Haqi. Haqi ingin Mba Ismi punya duit terus, kata Haqi di depan Ibu Menteri. Haqi juga capek, mau bantu Mba Ismi. karena ke depan jauh. Capek, karena sepeda Haqi rusak. Haqi mengeluh sepedanya rusak sehingga tidak bisa membantu kakaknya jika dibutuhkan sewaktu-waktu, harus kesana dan kesini. Maklum saja mereka tinggal di dalam gang yang cukup jauh dari akses jalan.

Ketika Haqi bicara sepeda rusak, ia tidak bisa menahan air mata dan sesengukan di depan Ibu Menteri. Ibu Menteri bertanya “kenapa Haqi?”, di jawab Haqi “kangen Bapak, karena sepeda itu dari Bapak”. Setelah itu Haqi tidak bisa melanjutkan membaca suratnya, karena tenggelam dalam kesedihan mendalam. Spontan Ibu Menteri langsung memeluk Haqi. Tangisan Haqi menyebabkan Ismi dan Pijar juga ikut menangis. Yang akhirnya audiens yang hadir termasuk Ibu Menteri tidak bisa menahan air mata.

Ismi kakaknya menyampaikan Haqi yang sampai sekarang masih mengurung diri dikamar, alasannya ingin tidur.

“Beban Ismi, juga beban kami semua. Dan kalian harus sukses”. Tegas Ibu Menteri, nampak tak kuasa larut dalam kesedihan tergambar dari gerakan kaki Ibu Menteri menahan rasa berkecamuk. Beliau menyampaikan pedoman pendataan anak yatim/piatu dan yatim piatu RapidPro PPA telah mendata 11.045 tercatat 30 Agustus 2021 pukul 09:57 WIB. Dengan rincian yatim 6076, Piatu 3985, yatim piatu 620 dan tanpa keterangan 364. Merespon ini tentu pemerintah tidak bisa sendirian, sehingga ia terus menggandeng banyak pihak.

“Kami bekerjasama dengan Forum Zakat dan kemarin di Bekasi diluncurkan Gerakan Bantu Keluarga, yang semua berkomitmen untuk bersama-sama membantu situasi yang dialami sebagian anak-anak dan keluarga”. Jelas Ibu Bintang.

Ibu Bintang nampak berulang-ulang menyampaikan apresiasi kepada Ismi yang tegar dan tabah dalam merawat keluarga sejak dini menjadi tulang punggung keluarga. “Ismi harus kuat ya, Ismi perempuan tangguh” dengan suara bergetar disampaikan.

Kini, Ismi, dapat tersenyum legah dan bahagia. Setelah Ibu Menteri berkomitmen akan membantu kondisi ketiga adiknya. Setidaknya kebutuhan mendesak dan menengah ini dapat dilaluinya dengan baik. Dengan Ibu Menteri (01/09) mengirimkan bantuan esensial anak, bantuan pendidikan 1 tahun dari Forum Zakat, mainan, peralatan sekolah, laptop, dan sepeda.

Sebelumnya KBAI melakukan assessment komprehensif (5/8) data yang diperoleh dari Satgas Covid RW 01. “Kami melaporkan kepada kementerian terkait, termasuk KemenPPPA. Bahwa ada 7 anak dari 4 keluarga menjadi yatim mendadak dibulan Juni dan Juli lalu” Jelas Ilma saat memoderatori pertemuan tersebut kepada Ibu Menteri.

Kunjungan kerja Ibu Bintang, disambut berurai air mata Haqi (10th) dalam pelukan Ibu Bintang. Adibah 4th sempat digendong Ibu Bintang.  Dan disampaikan kondisi Haqi sejak ayah meninggal (15/7) mengurung diri dan menutup bertemu orang. Hasil dialog Ibu Bintang dengan Ismi dan ketiga adiknya tersebut diketahui kebutuhan mendasar, mendesak dan kebutuhan berkelanjutan.

“Belajar jadi berebut karena harus bergantian HP dan membuat adik bersedih”

“Saya bekerja sebagai CS dengan gaji 4 juta, untuk makan mungkin saya bisa penuhi, tapi untuk pendidikan adik-adik, alat belajar, itu yang masih saya pikirkan” Isti menyampaikan pada Ibu Bintang.

Dan tadi malam (1/9), Ibu Bintang mengutus Asdep Perlidungan Khusus Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang membawakan bingkisan untuk adik-adik Ismi. Yang ternyata sesuai dengan dialog kemarin, saat Ibu Menteri mengunjungi.

Ismi dengan haru, mengabarkan kepada KBAI. “Ibu Menteri menepati janjinya”. dalam WA Ismi yang tak henti mengucap syukur.

Semoga tangisan Ismi dan adik-adiknya dapat sepenuhnya terhapus kesedihan dan duka kehilangan, sehingga mereka kuat melanjutkan hidup tanpa pengasuhan orangtua.

Redaksi

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *