“Tidak ada sekolah jadi orang tua, yang ada belajarlah bersama istri anda”
Inilah yang menjadi diskusi hangat pasangan muda Ayudia Chaerani dan Ditto Percussion, serta psikolog Cantyo Dannis di panggung Sumarecon Mall Bekasi Expo 2018.
Acara ini digelar oleh Sumarecon Expo 2018 yang diadakan di Sumarecon Mall Bekasi, bekerjasama dengan Yayasan Pulih pada Minggu 25 Maret 2018 dalam Talkshow Parenting.
Diusung dengan 2 tema, pertama “Pendidikan seks untuk anak, malu, tabu, atau perlu?” dan kedua “Ayah Kekinian”. Kedua acara ini dimoderatori Vitria Lazzarini Latief atau biasa dipanggil Lia.
Agar anak dapat tumbuh kembang secara maksimal baik secara fisik maupun psikologis, keterlibatan Ayah sangat menentukan.
Bahkan dampak kedepannya anak dapat tumbuh semakin percaya diri, berani mengeksplorasi lingkungan, serta berpotensi untuk berprestasi lebih baik.
Selain itu relasi suami istri juga semakin mesra karena menjadi jembatan untuk membuka komunikasi, saling paham kesulitan satu sama lain, serta semakin saling mengisi.
Bagi pasangan muda ini, komunikasi dan diskusi menjadi cara untuk menemukan cara-cara mengasuh yang pas untuk buah hati mereka.
Tidak lupa keduanya membekali diri dengan banyak membaca buku tumbuh kembang dan pengasuhan anak. Secara langsung keduanya menekankan pentingnya kesiapan orangtua ketika memutuskan untuk memiliki anak.
Sayangnya, cukup banyak ayah yang hadir hanya secara fisik, namun tidak hadir secara psikologis.
Lebih lanjut Ditto dan Dannis menegaskan bahwa para ayah tidak perlu gengsi untuk bertanya dan mencari tahu seluk beluk mengasuh anak dan berbagi pekerjaan rumah tangga.
“Sekolah menjadi ayah dan menjadi orang tua tidak ada, kita harus banyak belajar, belajar ke istri” tukas Ditto. Yang disambut senyuman dari Ayu.
“Jika masih merasa belum baik, jangan putus asa bisa dicoba lagi dan terbuka atas masukan istri”, seraya ditimpali oleh Dannis.
Selanjutnya Ayu menambahkan bahwa, “Istri perlu memberikan apresiasi atau pujian kepada suami, dan ajak terus suami untuk terlibat. Kalau diam saja, suami ga akan pernah tahu”.
Yayasan Pulih secara khusus memang mengembangkan gerakan Ayah-Bunda Hebat Bangga Asuh Anak, sejak tiga tahun terakhir.
Hal ini berangkat dari pengalaman penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Kurang hangatnya hingga adanya kekerasan dalam rumah tangga dapat menimbulkan kerengangan hubungan ayah dan anak.
Selain Yayasan Pulih, Pemuda Muhammadiyah pun fokus pada gerakan Ayah Hebat yang mengajak para ayah untuk meluangkan waktu bersama anak dan keluarga.
Gerakan ini sejalan dengan harapan pemerintah pada ASN laki laki, melalui wacana cuti 1 bulan bagi para ayah, yang istrinya sedang melahirkan.
Dengan harapan situasi penting ini menguatkan peran Ayah sejak awal dalam pengasuhan anak dan mendukung pemulihan istri pasca melahirkan.