Duka mendalam disampaikan berbagai Kepala Panti di Indonesia kepada almarhum Kyai Haji Muhammad Maksum. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah, Grujukan, Bondowoso yang memikirkan kami semua di Indonesia, kata Ketua Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak Yanto Mulya Pibiwanto.
Ditengah menyampaikan Yanto berhenti lama untuk dapat melanjutkan perkataannya, rasa kehilangan mendalam tidak bisa di sembunyikan. Sehingga berusaha menaikkan wajahnya menahan air mata. Banyak kenangan, karena sejak 1975 beliau membangun Forum Panti Asuhan dan Pondok Pesantren untuk Penerima Bantuan Dharmais. Saat membentuk Forum ini, beliau meminta saya menjadi wakilnya.
Kami benar benar kehilangan sahabat, orang tua, kakak, pejuang yang sejak 1975 membantu panti seluruh Indonesia melalui Yayasan Dharmais yang didirikan Presiden Soeharto. Beliau tokoh yang sangat peduli dengan panti dan pondok pesantren. Keduanya tidak bisa dipisahkan dari fikiran beliau. Meski dinyatakan kanker stadium 4, semangat beliau tidak pernah padam untuk menyuarakan masa depan anak anak.
Sekitar bulan Juni, kami diajak pertemuan dikediamannya, beliau berpesan generasi penerus bangsa tidak boleh disia siakan, apalagi anak anak yatim. Itu amanat Rasulullah, sambil mengajak mencicipi makanannya dan membuka sorbannya untuk mengatakan ia baik baik saja. Meski kami getir dan terus khawatir, namun kekuatan semangat dan senyumannya menghapuskan perasaan itu.
Kyai Ahmad Zaini dari Panti Solihin Jombang menyampaikan, beliau adalah bapak anak yatim seluruh Indonesia, Tokoh Senior di Yayasan Dharmais, ia mendorong kami untuk terus mengabdikan fikiran, harta dan tenaga untuk panti sampai meninggal dunia. Ini ditunjukkan komitmen beliau tetap aktif memberi sumbangsih pemikiran dan membantu anak anak panti di seluruh Indonesia sampai akhir hayatnya.
Kyai Suhari Semarang menyaksikan bagaimana ia bertarung dengan penyakitnya kanker, bahkan dokter sudah angkat tangan, hanya karena semangatnya yang tak pernah padam, melihat anak anak panti berkembang, telah memberinya umur panjang. Bahkan beberapa kali mengumpulkan kami dari berbagai daerah dan meminta jangan pernah lelah memperjuangkan generasi bangsa.
Kyai Syakir Ridho dari Kepala Panti Nurur Rohman, Sidoarjo, sangat menyimak bagaimana loyalitas dan perhatian kepada panti yang luar biasa. Beliau ingin panti mandiri dan anak anak bisa berjalan tegak, dengan mendirikan koperasi panti asuhan yang sampai sekarang masih ada. Dalam rangka ide panti agar mandiri, tidak selalu di simbolkan dengan meminta.
Gus Bambang Adi Hapseno dari Panti Raudlatul Jannah Blitar mengingat beliau, sebagai tokoh yang menghormati semua gerakan masyarakat dan mau dekat dengan semua elemen bangsa. Kyai yang moderat dan merangkul semua elemen, demi generasi bangsa kedepan.
Ratih Widiastuti pemerhati panti yang mengikuti jejak kehidupan almarhum Kyai Maksum. Beliau sosok yang menyenangkan, humoris, bersahaja, berwibawa, bijak dan romantis. Sebagai seorang Kyai memiliki wawasan yang sangat luas dengan cara pandang tak terbatas, sehingga sangat berbeda dengan para Kyai umumnya.
Ratih kembali mengenang, sudah tidak ada lagi yang ngajak saya sarapan pagi, tidak ada lagi yang bisa diajak sharing tentang segala hal di jaman modern ini, saya benar benar kehilangan sosok Guru Besar yang bersahaja.
Kyai suka bernyanyi lagu lagu oldies, saya pernah berduet bernyanyi ketika berkumpul dengan kelaurganya. Di masa masa terakhir beliau, ia meminta tidak dipanggil Kyai tapi dengan panggilan ‘Hamba Allah’ katanya.
Meski menahan sakit, tapi selalu bilang ‘saya tidak sakit, hanya disuruh istirahat sama Allah’, sekarang Sang Motivator benar benar sudah istirahat, sambil menahan rasa sedihnya.
Kini ia telah meninggalkan kita semua, karangan bunga mengalir ke kediamannya. Ucapan belasungkawa menggema bersama Panti Panti di Indonesia. Selamat Jalan Abi, ayahnya anak anak Panti Indonesia. KH. Muhammad Maksum meninggal Kamis 13 September 2018 Jam 14.30 di RS Siloam Surabaya.
Salam Hormat,
Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak