Hari libur imlek, tentunya membawa kebahagiaan sendiri. Tepat hari Selasa yang biasanya padat aktifitas, kali ini justru mencari tempat cucian motor.
Salah satu tempat destinasi banyak tempat cucian motor adalah di sepanjang jalan bangunan barat, praktekkan, pulomas, Jakarta Timur.
Sayangnya, hari ini hampir sepanjang jalan pinggir kali itu penuh antrian motor yang mau dicuci, sehingga memilih dan mencari tempat yang dianggap lengang.
Namun mata ini terhenti, melihat aksi alis mata yang digoyangkan anak Timor dalam mengajak saya menghampiri cucian motornya. Meski laju motor sudah melewati, namun anak tersebut tetap berusaha memanggil dengan matanya.
Hal tersebut membuat laju motor berhenti dan singgah di cucian motor yang berdiri tepat diseberang rumah hijau nomor 32.
Tanpa basa basi motor itu ditariknya mendekati area cuci. Motor 150 cc ini memang berat. Terlihat dari upanya memasukkan ke area pembersihan.
Mata semakin tertarik, ternyata ada 4 anak Flores dan 1 Sumatera yang sedang asyik dengan cucian motor masing masing. Tentu saja membuat hati ingin bertanya.
Ternyata mereka adalah anak anak asuhan Yayasan Prima Unggul Pulomas. Salah satu anak menjelaskan mereka menetap di yayasan sambil home schooling, kalau tidak sekolah mereka memilih wirausaha, ada cuci motor, bengkel dan catering.
Biasanya kami bergantian, anak sma dan anak sd. Tapi karen libur kami semua disini.
Di Yayasan kami dilatih tidak pegang hp, tapi dilatih keterampilan dan sekolah. Salah satu anak dari Sumatera menyampaikan ia sudah 7 tahun di Yayasan.
Baginya usaha ini mengganti biaya mereka tinggal, makan dan sekolah. Para pengasuh amat baik dan membuat mereka mandiri serta bertanggung jawab.
Ada 5 anak yang sedang asyik dengan cucian motornya masing masing, menggunakan steam, menyalakan mesin dan menyemprotnya. Umur mereka sekitar 10 sampai 15 tahun. Rambut keriting dan muka khas Timor dari anak anak, memberi perhatian bagi setiap pelanggan yang ingin mencuci motornya disini.