Irwandi S Nurhamidin Kepala Panti Ar Rahman Jalan Durian 130 Kota Palu, jam 11.30 hari ini berhasil berkomunikasi dengan Sekjen Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak. Ia menyampaikan karena tanah terus bergerak, belum stabil. Anak anak sudah berada di dataran tinggi, tepatnya di Sungai Manonda kelurahan Duyu Palu, bersama warga,. Kondisi asrama anak anak rusak. Kondisi jalan di tempat kita aspal aspalnya tidak bisa dilewati mobil, karena patah patah dan terangkat. Kondisi askes memang sulit dan jaringan komunikasi sulit masuk.
Irwan melanjutkan, Malam kita mengungsi dan evakuasi, terakhir kita temukan 2 orang anak dan ibunya dirawat. Semua masyarakat mengungsi, rumah kami tenggelam. Gempa ini tanahnya berjalan, jadi kebawah. Air laut naik di daerah pantai. Untuk di daerah pantai belum di evakuasi.
Beberapa panti mengabarkan rusak berat, terutama yang dilalui sesar patah gempa. Termasuk panti saya terangkat semua, susah mengambil apa apa. Untuk ambil minum tidak bisa, sekarang mengungsi di Sungai Manonda Keluarahan Duyu, Palu. Semua anak anak diungsikan ke atas.
Sebelumnya jam 08.04 pagi ini, Ketua Forum Panti Sosial Asuhan Anak se Sulawesi Tengah Bapak Ardan Lelemappuji berhasil berkomunikasi dengan Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak Jakarta. Farid Ari Fandi Sekretaris Fornas Panti menjawab langsung kontak yang berlangsung 5 menit.
Dalam keterangannya Ardan menyampaikan bangunan fasilitas olahraga Universitas Islam Muhammadiyah yang berada di Fakultas Agama Islam ambruk. Namun karena Fakultas Agama Islam, Universitas Muhamamdiyah Palu berada di ketinggian, menjadi pusat pengungsian dari 2 km arah bibir pantai.
Ia juga menyampaikan Panti Aisyiyah yang berada di sebelah kampus Unismu dalam kondisi ambruk. Ada 70 anak yang sekarang ikut mengungsi di FAI Unismu. Kemungkinan 34 Panti di Kota Palu rawan ambruk.
Yanto Mulya Pibiwanto Ketua Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak pasca mendapat laporan dari Ketua Advokasi Fornas Ilma Sovri Yanti langsung melaksanakan serangkaian koordinasi. Beliau sangat mengkhawatirkan kondisi anak anak di Sulawesi Tengah terutama Kota Palu. Koordinasi respon tanggap darurat segera dilakukan. Dengan berbagai upaya agar dapat berkomunikasi dengan Forum Panti Palu. Komunikasi sudah terbuka dengan Ardan Lelemappuji Ketua Panti Muhammadiyah daerah Nuju dan Ustadz Irwandi Ketua Panti Ar Rahman di jalan Durian 130 Kota Palu.
Mariya Mubarika Ketua Bidang Kesehatan, Rehabilitasi dan Bencana Fornas Panti Sosial Asuhan Anak sedang menyiapkan tim untuk membantu panti panti yang terdampak. Sudah di ketahui 2 titik pengungsian anak anak panti bersama masyarakat. Pertama di Universitas Islam Muhammadiyah – Unismu Palu yang berlokasi di Fakultas Agama Islam dan Kedua pengungsian di Sungai Manonda Kecamatan Duyu Palu di bukit. Kita berdoa semoga upaya membuka akses oleh TNI, Basarnas, Polisi, BNPB dapat segera berhasil.