Jendela Pendidikan Nusantara atau JPN berkomitmen dan siap mendampingi sekolah di seluruh Indonesia. Petugas kami yang berada dilapangan punya semboyan bersama yaitu CEGAH – DIDIK dan DAMPINGI. Kami mengajak masyarakat yang dekat dengan sekolah untuk jadi relawan, guna memberi perlindungan menjadi Satuan Sekolah yang aktif sebagaimana bunyi Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) kita, demikian penjelasan Putri Julia Noor Ketua JPN.
Cegah, agar sebelum kejadian, sudah dikenalkan bahaya pergaulan dan godaan lingkungan sosial anak yang selalu mengintai anak didik kita. Sehingga perlu berbagi peran, JPN hanya sebagian kecil. Pemerintahlah yang lebih punya peran kuat, meski tidak bisa sendirian. Lingkungan terdekat sekolah harus menjadi bagian gerakan.
Didik, mendidik anak anak dan memberikan strategi guru dalam membangun pemahaman kepada anak didiknya menjadi hal yang tak terpisahkan. Untuk itu selain target mata pelajaran, para Guru juga harus mulai mengenalkan orientasi tubuh anak, memberi pendidikan area yang boleh disentuh dan tidak, dan anak anak diajak tidak merasa bersalah jika menceritakannya.
Dampingi, ini adalah membangun komitmen satuan sekolah, dimana disana ada RT, RW, warga sekitar sekolah. Komitmen bersama melindungi anak dengan mendampingi menjadi krusial. Agar perlindungan anak sekampung dapat terjadi. Dimana pendampingan dan pengawasan melekat. 3 hal ini diharapkan jadi pedoman, bagi siapa saja masyarakat sekitar sekolah yang merasa terpanggil menjadi relawan JPN.
Ibu Desi salah satu relawan JPN di wilayah Jakarta Timur menyampaikan kepedulian terhadap situasi yang dapat menghubungkan antara permasalahan di rumah dan sekolah. Peran itu tidak bsia digantikan kecuali orang tua dan warga sekitar sekolah yang mau aktif. Kejadian ditempat kami korban berbeda beda dengan pelaku yang sama harus jadi hikmah dan pelajaran. Mereka tinggal berdekatan dengan sekolah, namun kejahatan terus berulang. Untuk itu penting wadah seperti JPN memandu masyarakat yang peduli terhadap anak.