KBAI Kantor Berita Anak Indonesia
Related Articles
Negara tidak bisa memberi kebahagiaan di Hari Anak
Hari Anak Nasional di tanggal 23 Juli 2015 ternyata sepi dari perayaan. Meski ada beberapa berita perayaan Hari Anak. Namun rasanya tidak bisa menghilangkan mata batin kita yang terus menangisi Engeline.
Rasanya Hari Anak tahun ini jika tidak ada keadilan untuk Engeline terasa hampa. Apakah ini potret buram negeri dalam memberi perhatian kepada anak.
Kita menyaksikan kepedihan hampir setiap hari tentang berita anak anak yang mengalami kekerasan, terutama kekerasan seksual dan penyiksaan anak.
Belum lagi rasa keadilan terusik dengan dikembalikannya Chyntia, namun mafia penculikan anak seperti tak terjamah. Sepertinya negara masih kalah dengan mafia yang marajalela menghantui dan siap menerkam Anak Indonesia dimanapun berada.
Kesedihan Hari Anak ini juga tergambarkan jelas ketika beberapa aktifis anak dalam Jaringan Kerja Peduli Anak di Bali menghadap kejaksaan Bali.
Awal keinginan mengawal pembunuhan ananda Engeline kandas sudah. Dengan Polisi membiarkan saksi kunci penemu mayat Engeline mencabut kesaksiannya.
Dan Kejaksaan Bali menerima begitu saja dan mengumumkan kepada semua yang hadir di Hari Anak Nasional.
Dan pengacara Margriet dengan bangga mengumumkan kemenangan kasus kliennya.
Seperti ada yang salah, ketika masyarakat mencoba membangun gerakan perlindungan anak namun negara terasa abai dan seperti menutup kuping, padahal itu semua jelas mengusik mata batin kita.
Belum lagi segala fasilitas anak yang bila masyarakat ingin mendapatkan yang terbaik harus membayar dengan sangat mahal. Negara ini serasa tidak.mampu berbuat banyak hanya untuk.mengurus Anak Anak.
Kita berharap masih ada secercah harapan untuk Engeline mendapat keadilan sebelum habis rasa Hari Anak tahun ini.
