Jasa Marga telah menyiapkan 30 Toilet Akses yang akan digunakan perdana di even Mudik Disabilitas 2019. Untuk itu Gerakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas sangat mengapresiasi hal tersebut. Bahwa kehidupan yang inklusi juga bisa dirasakan bagi mereka yang disabilitas.
Meski ada beberapa catatan yang harus jadi perhatian. Siswadi, Ketua Dewan Pertimbangan PPDI dan juga Ketua DNIKS melihat salah satu foto toilet yang masih nampak rampnya terlalu curam, tidak standard. Sehingga butuh pendampingan ketika mengaksesnya. Untuk itu menjadi pengingat Bersama dalam prinsip aksesibilitas ada unsur kemudahan, keselamatan, kenyamanan dan kemandirian.
Inisiator MRAD Ilma Sovri Yanti menyampaikan saat Mudik 2018 pengguna kursi roda membawa toilet sendiri yang dibuat dari kerangka besi. Pak Menhub saat 2018 melihat sendiri bagaimana pemudik disabilitas, dan beliau mengucapkan maaf dan berjanji secara bertahap menyiapkan lebih baik. Untuk itu kami sangat bersyukur tahun ini ada 30 toilet akses di sepanjang jalur mudik trans jawa. Tentunya sangat menjaga stamina dan kesehatan pemudik disabilitas.
Catur Sigit Nugroho pengguna kursi roda yang juga Koordinator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas 2019 memyampaikan peserta membludak. Untuk pemudik disabilitas ada 26 anak anak, 98 penyandang disabilitas dan 70 orang pendamping atau keluarga. Tentu saja tahun ini panitia bekerja keras menyiapkan. Syukurnya tahun ini banyak yang terlibat mulai Kementerian, Lembaga, BUMN, Lembaga Zakat, Swasta dan civil society dapat membantu kelancaran. Sehingga kepedulian dan layanan tiap tahun terus meningkat.
Seperti tahun ini Kemenhub menyiapkan armada dan sarana akses di rest area, KPPPA menyiapkan bingkisan untuk anak dan perempuan, Menteri PUPR mengundang perwakilan pemudik disabilitas untuk koordinasi persiapannya, Bank Mandiri Syariah menyiapkan armada dan operasional, Damri menyiapkan 2 bus akses penyandang disabilitas, Kemensos menyiapkan 2 mobil akses penyandang disabilitas, Lazismu dan PLN menyiapkan operasional Ujicoba Mudik Disabilitas ke Sumatera, ASDP Ferry memprioritaskan penyeberangan, Korlantas Polri membantu kelancaran saat perjalanan mudik disabiitas, Pelkesi menyediakan dokter dan obat obatan. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas upaya berbagai pihak.
Bagi Catur mudik adalah sarana efektif Bersama sama membangun kepedulian dan kesetaraan dalam isu anak dan disabilitas. Meski prinsip inklusi terus menjadi pr Bersama dalam meningkatkan layanan setiap tahunnya. Sebuah kolaborasi yang penting dan strategis, mudah mudahan secara bertahap terus dapat ditingkatkan. Dan persiapannya bisa jauh jauh hari, diagendakan penyelenggara mudik Kementerian Perhubungan.
Peran media dalam mengawal isu Mudik Ramah Disabilitas 3 tahun berturut turut dalam gerakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas, telah banyak merubah cara penyelenggaraan mudik yang inklusi bagi penyandang disabilitas, dengan hadirnya 30 toilet akses. Bahkan saya dilibatkan langsung dalam divisi perencanaan Kementerian Perhubungan saat ini oleh Pak Menhub, dengan menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi saya sebagai pengguna kursi roda, jelas Catur.