Mudik telah menjadi hajatan nasional, hanya saja masih ada masyarakat yang kesulitan bertemu keluarganya di kampung. Diantaranya para penyandang disabilitas. Sejak 2018 Lazis Muhammadiyah (Lazismu) memberi perhatian khusus kepada gerakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD), jelas Rizal Kurniawan Direktur Lazismu dalam keterangan tertulisnya kepada KBAI.
Ia masih ingat di awal Ramadhan 2018 didatangi puluhan penyandang disabilitas berkursi roda dikantornya, yang menceritakan belum bisa menjalani ibadah ramadhan dengan baik dan mudik. Nikmatnya ibadah Ramadhan dengan menikmati ceramah, tarawih dan bukber masih menjadi hambatan mereka untuk mengaksesnya. Begitu juga menjadi pemudik ataupun akses transportasi publik masih sulit.
Seperti diperjalanan, mereka kesulitan menemukan toilet akses di rest area, sehingga mengurangi asupan minum dan makan ke tubuhnya, yang dapat beresiko dehidrasi. Kemudian jarak waktu tempuh mudik yang memakan waktu panjang, yang menyebabkan rentan kondisi kesehatan serta mereka tidak bisa duduk berlama lama di kursi roda butuh berbaring setelah 2 sampai 3 jam.
Untuk itu untuk mewujudkan mudik trans Jawa yang akses saat itu, Lazismu mendukung pengajuan mereka, dengan pengadaan toilet portabel, tempat tidur portabel, alat alat sanitasi dan obat obatan yang semua fasilitas itu bisa dibawa sepanjang perjalanan. Mereka juga diajak Lazismu mengadakan Tarawih akses di Masjid Muhammadiyah Menteng Raya dengan menyediakan ramp bidang miring untuk kursi roda dan penerjemah bahasa isyarat untuk tuna rungu.
Baginya ini adalah keberpihakan kepada mereka yang lemah dan dilemahkan, dengan bersama sama berjuang hak kesetaraan. Bahwa mudik bisa dilakukan siapa saja.
Tahun ini target kita mewujudkan Ujicoba Mudik Disabilitas ke Sumatera. Untuk itu lembaganya bersinergi dengan Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, Yayasan Baitul Mal PLN, ASDP Ferry Penyeberangan dan Satuan Tugas Perlindungan Anak.
Kita berharap Mudik 2019 melalui Ujicoba Pemudik Kursi Roda ke wilayah Sumatera dapat membuka jalan di 2020 mewujudkan Mudik yang tertunda, dengan membuka pendaftaran mudik gratis bagi para pengguna kursi roda nanti, yang tiap tahun hanya bisa mendaftar namun tidak bisa berangkat ke berbagai tujuan di Pulau Sumatera.
Peserta mudik yang dipilih akan melakukan audit tol trans sumatera, memetakan fasilitas publik yang akses. Berharap tahun 2020 kita bisa memberangkatkan lebih banyak lagi penyandang disabilitas pengguna kursi roda.
Kami mengundang berbagai pihak yang konsen untuk ikut hadir melepas pemudik disabilitas di lapangan Gedung Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat pada Kamis 30 Mei 2019 jam 12.00 siang. Yang akan dihadiri Kementerian Sosial, Pimpinan Lazismu, Pimpinan YBM PLN, media dan para aktifis penyandang disabiitas.
Rizal juga mengapresiasi Jasa Marga yang mudik tahun ini menyediakan 30 toilet akses sepanjang tol trans Jawa. Tentunya ini menjadi perjuangan dan komitmen bersama antara Negara dan gerakan cicil society melalui MRAD.