Dalam pertemuan Rakernas Kampung Dongeng (Kado) yang dihadiri 140 Pendongeng di Atalia Resort Puncak Bogor, Muhammad Hasbi Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud menyampaikan, baginya sangat menyenangkan bisa bertemu dengan komunitas Kampung Dongeng. Baginya PAUD dan komunitas pendongeng seperti itik dan air, jadi tidak bisa dipisahkan dan saling meninggalkan. Karena dalam dongeng itulah proses Pendidikan usia dini berlangsung.
Masa usia dini adalah masa emas meletakkan berbagai fundamen landasan bangsa kepada generasi usia dini. Karena banyak penelitian Neurosains membuktikan, umur anak sejak kandungan sampai 6 tahun adalah masa pertumbuhan sangat cepat dan sangat tinggi. Di usia inilah kesempatan emas melukis masa depan bangsa yang dapat dibuat bersama sama.
Ada banyak studi longitudinal dan studi perfeksional, bahwa usia dini merupakan tempat membuat perbedaan jangka panjang. Kalau kita melakukan intervensi apapun haruslah sejak usia dini, karena efeknya akan bertahan dalam jangka waktu lama. Tetapi kalau intervensi dibuat setelah dia meninggalkan masa primary maka itu merupakan intervensi yang sangat terlambat. Oleh karena itu mengapa Program Pak Presiden yang utama sekarang, Bagaimana membangun SDM yang unggul sejak usia dini yang dilandasi dengan karakter yang kuat.
Bagi Hasbi, kalau bangsa ini mau Hijrah dari kondisi sekarang, wajib melahirkan anak anak Indonesia yang dibekali 2 sisi, Pertama adalah anak yang terlahir dengan karakter keIndonesiaan yang kental, sehingga tidak melupakan darimana ia terlahir dan tidak melupakan bahwa ia adalah Warga Negara Indonesia. Kedua adalah anak yang terlahir dengan memiliki wawasan global agar mampu menjadi warga yang bermartabat di hadapan dunia dan negara lain. Yang dalam tumbuh kembangnya dilengkapi 5 karakter untuk melengkapinya yaitu karakter religious, nasionalis, kemandirian, semangat gotong royong dan Integritas.
Dunia usia dini adalah dunia belajar dan bermain yang penuh stimulant dalam tumbung kembangnya, oleh karena itu sejak surat undangan sebagai narasumber dari Rakernas Kampung Dongeng saya putuskan untuk hadir. Dan ini pertama kalinya saya berjumpa dengan Komunitas Pendongeng dalam jumlah besar. Saya bangga organisasi Kampung Dongeng memiliki sistem dan tata kerja yang baik serta beberapa pedoman di organisasinya. Bagi saya Kampung Dongeng adalah mitra penting dalam menjawab tantangan hijrah menyiapkan generasi usia dini yang mengenal cinta tanah air dan bangsanya, ujar Hasbi.
Ia berharap pertemuan Rakernas Kampung Dongeng dapat dilanjjutkan dalam bentuk sinergi saling mendukung dalam berbagai implementasi kegiatan untuk anak anak usia dini. Ia juga berharap Kampung Dongeng mengembangkan karakter karakter dongeng yang sudah ada dalam metode penanaman nilai nilai kebangsaan.
Awam Prakoso pendiri Kampung Dongeng dalam diskusi panel bersama Kemendikbud dan KPAI, menyebutkan dalam Rakernas kali ini ada 2 kegiatan, pertama Musyawarah memperbaiki AD ART agar dapat lebih luas lagi manfaat organisasi Kampung Dongeng, kedua mempersiapkan para pendongeng yang memiliki metode penanaman nilai nilai kebangsaan kepada anak usia dini. Kami ingin ikon ikon, tokoh tokoh boneka popular, tokoh boneka, wayang yang berkembang di lokal dapat mengantarkan dan mengenalkan tokoh tokoh pahlawan bangsa, religiusitas sebagai negara ketuhanan, nilai nilai persatuan dan kesatuan, nilai nilai pada butir butir Pancasila, konstitusi dan mengenalkan karakter karakter berbagai boneka dengan menggunakan baju baju adat. Begitu juga di kami ada boneka Pak Tanam yang mengajarkan mencintai negara agraris dan masih banyak lagi tokoh boneka karakter lokal yang berkembang di Kampung Dongeng.
Rakernas Pendongeng yang dibarengi ToT ini berlangsung sejak Rabu 28 Agustus sampai Minggu 1 September di Atalia Resort Puncak Bogor. Mengambil tema *Satu Pesan Cinta – Hebatkan Anak Indonesia*. Dalam sessi bertanya, ada pertanyaan yang menjadi konsen para pendongeng tentang profesi mereka yang belum ada sertifikasinya. Pertanyaan yang sama tersebut disampaikan dua utusan pendongeng dari Kalimantan Timur dan Tegal Jawa Tengah, tentang persyaratan sertifikasi ketika akan mengisi acara atau kerjasama program program dengan pemerintah. Padahal profesi tersebut sudah sangat lama mereka jalani dan organisasi Kampung Dongeng memiliki beberapa standard, tetapi mengapa belum bisa diakui pemerintah. Kemendikbud berjanji akan menyelesaikan persoalan tersebut.