Dalam pertemuan Rakernas Kampung Dongeng (Kado) yang dihadiri 140 Pendongeng di Atalia Resort Puncak Bogor, Komisioner KPAI Jasra Putra menyampaikan saatnya Hijrah memiliki generasi usia dini yang memiliki 2 kepribadian, pertama mengerti darimana ia berasal dan berani tampil di pentas global. Jasra melihat ketika terjadi peristiwa perpecahan sesama anak bangsa baru baru ini, kita prihatin, ternyata tidak memiliki banyak tokoh yang mampu tampil membawa perdamaian yang mengakar, memiliki tauladan yang kuat dan diakui integritasnya oleh sesama anak bangsa.
Oleh karena itu bagi Jasra sudah saatnya kita Hijrah, kalau boleh dimaknai dengan semangat datangnya Tahun Baru Islam, kita ingin negara mulai Hijrah revolusioner menyiapkan tokoh tokoh pemersatu bangsa dengan bergerak menyiapkan sejak usia dini.
Siapapun pemimpinnya tidak ingin berada dalam situasi seperti sekarang, dimana kita sangat minim memiliki promotor dan perawat Indonesia yang damai. Dengan memulainya dari usia dini, kita berharap 10 sampai 20 tahun ke depan memiliki banyak tokoh tokoh muda bangsa yang punya akar dan karakter yang kuat komitmenya terhadap bangsa dan negaranya. Sehingga tren politik identitas yang muncul menguat bisa ditinggalkan.
Artinya suasana batin saya saat ini, boleh saja kemudian bertanya kepada kita semua, apakah kita masih Indonesia atau tidak, yang diberi amanah para founding fathers kita, yang saat itu sudah komitmen melepas semua sekat dari kelompoknya masing masing, saat membacakan teks Proklamasi, UUD 1945 yang kemudian dilanjutkan dengan Sumpah Pemuda, Yang dengan bekal itu kita menjadi sebuah bangsa, sepertinya tongkat wasiat estafet kepemimpinan bangsa sudah tergerus dan harus segera Hijrah secara sadar bersama sama.
Dalam kesempatan kumpulnya para pendongeng se Indonesia bersama Kampung Dongeng, Jasra Putra menjadi narasumber dalam diskusi panel yang bertajuk metode pengenalan nilai nilai kebangsaan pada anak usia dini bersama direktur pembinaan PAUD Kemendikbud Muhammad Hasbi. Antara KPAI dan Kemendikbud punya konsen yang sama agar bangunan landasan kebangsaan segera dimulai dari Pendidikan usia dini.
Awam Prakoso menyampaikan memiliki keprihatinan yang sama atas gambaran kondisi batin berbangsa hari hari sekarang, terutama dengan sangat hati hati membicarakannya dengan anak anak. Bagaimana anak anak mengetahui keragaman dan perbedaan itu adalah kekayaan bangsa. Dan menjawab permasalahan anak, adalah menjawab hari ini, bukan besok apalagi kemarin. Karena besok kebutuhan anak bisa berkembang dan beda lagi dengan hari sekarang. Untuk itu Kampung Dongeng ingin menyegerakan kerjasama dengan Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan PAUD dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.