Rapat Koordinasi Program Indonesia Pintar yang dihadiri Relawan Pendidikan dari Dompet Dhuafa, Pesantren dan Muhammadiyah dimulai jam 08.00 pagi dengan menyanyikan Lagu Mengheningkan Cipta yang dilanjutkan doa oleh salah satu peserta dari Papua.
Novi yang merupakan relawan pendidikan dari Sekolah Guru Indonesia memimpin langsung pelaksanaan ini. Dengan menceritakan proses kedatangan dari Wakatobi ke Jakarta. Perjalanannya membutuhkan waktu hampir 20 jam dengan kapal menyusuri 2 pulau sampai ke Kendari. Taruhan nyawa sudah menjadi resikonya. Namun semangat Novi mengajar di pulau Wakatobi membuat kekuatan sendiri baginya, terutama melihat kemajuan anak anak didiknya disana.
Acara yang berlangsung 3 hari tersebut dihadiri guru dan relawan pendidikan yang mengajar di slum area, remote area, pulau, dan garis terdepan Indonesia. Banyak cerita pengalaman mereka yang membuat kita bangkit dan terpanggil untuk menjadi Pahlawan.
Ibu Sofiana Nurjanah yang merupakan penanggung jawab Program Indonesia Pintar dari Direktorat Pembinaan SMP Kemdikbud sangat mengapresiasi semangat para relawan pendidikan dalam memajukan prestasi anak anak di sebaran pulau Indonesia. Kami dari Kementerian hanya bisa mengapresiasi setinggi-tingginya kehadiran para Relawan Pendidikan, seperti kata Pak Anies Baswedan Menteri kami yang menyampaikan ‘Relawan Turun Tangan Tidak Dibayar Bukan Karena Tidak Berharga, Tetapi Karena Tidak Ternilai Harganya’.