Palu: Kemensos Ajak 250 Anak Anak Bermain Di Pondok Anak Ceria

Melalui dana APBN pemerintah mendukung anak anak korban bencana dengan menyalurkan bantuan sesuai kategori umur. Secara bertahap pemerintah melalui Kementerian Sosial bekerjasama dengan UNICEF menyalurkan dukungan dan layanan sosial. Nampak berjajar berbagai bentuk bantuan mulai dari tas sekolah, bingkisan, kursi roda, tongkat, kruk, sembako dan alas tidur.

Edi Suharto Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos menyampaikan langsung dukungan tersebut. Dalam pidato singkatnya ia mengajak anak anak untuk melupakan peristiwa sejenak dengan bermain bersama kakak kakak Sakti Peksos, mendengarkan cerita dari Kampung Dongeng. Dan menutupnya dengan menyerukan salam anak Indonesia, yang disambut anak anak dengan menyerukan saya bisa, saya kuat, saya mampu dan saya sabar.

Selepas itu ia langsung bergabung duduk ditengah, diantara 250 anak anak untuk menyaksikan puisi esai berantai yang dibacakan anak anak. Tak pelak, ketika membacakan puisi anak anak menangis, karena pengalaman langsung apa yang dirasakannya ketika menyelamatkan diri. Tamu tamu yang hadir larut dan terharu.

Acara yang dimulai pukul 16.00 itu berlangsung di Masjid Ar Rahman yang berada di Jalan Sungai Manonda Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu. Seperti diketahui lokasi acara tidak jauh dari perumahan Balaroa yang tenggelam karena likuifaksi.

Ustadz Irwandi Nurhamidin yang jadi tuan rumah acara tersebut, bisa mengerti situasi anak anak yang merasakan langsung. Melalui puisi esai mereka bisa berekspresi dalam. Ini menjadi bagian healing mengeluarkan energi negatif yang terpendam atas peristiwa kelam saat itu. Dan mereka menjadi tahu, begitu banyak orang orang yang mendukung mereka untuk bangkit.

Dalam acara tersebut Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas, lansia dan anak anak. Kemensos menjelaskan bagi mereka yang membutuhkan pelayanan psikososial lebih mendalam telah kami siapkan Sakti Peksos dari beberapa wilayah Jakarta, Jawa, Makassar. Mereka punya keahlian psikotherapy, playtherapy. Sementara untuk lansia telah disalurkan tenda agar mereka aman tidak jauh dari rumah, juga dengan dukungan alas tidur dan sembako.

Begitu juga alat bantu bagi mereka yang mengalami disabilitas, seperti kursi roda, tongkat dan kruk. Kedepan layanan sosial akan terus dikembangkan lebih spesifik lagi, kepada kebutuhan kebutuhan pengungsi dengan memperhatikan asessmen mendalam sampai 2 bulan kedepan bersama Sakti Peksos. 10.500 Paket bantuan menurut kategori umur anak akan disalurkan secara bertahap bersama pemerintah setempat.

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *