Mengunjungi peternakan di Desa Sibalaya Selatan Kecamatan Tanambulafa Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, nampak 17 sapi terawat dengan baik. Ibu Hapsah pemiliknya menyampaikan ingin memperkuat program penguatan keluarga yang dilaksanakan Panti Ar Rahman Jalan Durian Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat Kota Palu Sulawesi Tengah melalui pendampingan beternak sapi.
Bagi saya penting anak anak mempunyai bekal untuk masa depannya, yaitu belajar beternak sapi, demi masa depan mereka, orang tua mereka kuat secara ekonomi. Agar mereka mampu berkeluarga dengan baik, kata Hapsah yang juga merupakan Pensiunan Kementerian Agama Kota Palu.
Untuk itu saya memberikan 5 sapi ke Panti Ar Rahman, agar beberapa orang tua yang akan memasukkan anaknya ke panti, menjadi belajar beternak.
Daripada saya memberi sumbangan langsung habis. Apalagi Panti Ar Rahman punya pengalaman panjang melakukan pembibitan dan penggemukan sapi. Ini cita cita saya sejak dulu, membantu masyarakat dengan cara berkelanjutan.
Begitu juga orang tua mereka agar kuat secara ekonomi, sehingga bisa menyekolahkan anaknya dengan baik. Panti menjadi kuat lembaganya, pendidikannya dan orang tua kuat secara ekonomi. Panti jadi bermanfaat untuk masyarakat, mandiri dan penggerak bagi keluarga yang membutuhkan, tambahnya.
Irwandi Kepala Panti Ar Rahman mengenang pertemuannya setahun yang lalu dengan Bu Hapsah. Ia menceritakan pelayanan panti melalui beternak, agar orang tua yang ingin memasukkan anaknya di panti karena faktor ekonomi, belajar beternak. Hasilnya kita bagi dengan pemodal, panti dan orang tua. Pelan pelan kita berharap ekonomi keluarga semakin kuat, panti semakin baik lembaga dan pelayanannya. Sedangkat masyarakat yang membutuhkan dapat maksimal dilayani panti.
Para donatur kita ajak menyumbang dengan cara seperti ini. Mempertemukan keluarga yang membutuhkan dengan donatur seperti Bu Hapsah.
Yanto Mulya Pibiwanto Ketua Umum Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak mengapresiasi apa yang dilakukan di Palu. Ini bagian perubahan paradigma layanan sosial, sehingga panti berdaya secara ekonomi. Bahwa kegiatan sosial juga bisa menghasilkan sociopreneurship. Panti menguatkan pengasuhan berbasis keluarga.
Ini juga menjadi pintu masuk kementerian dan dinas didaerah daerah, dalam mengatasi gap program mereka dengan melihat panti panti di Indonesia. Seringkali program dari Kementerian, Dinas dan lembaga lain tidak bisa masuk panti, karena melihat panti hanya membantu anak dan masalah sosial saja.
Padahal panti mengurus pemberdayaan keluarga, penguatan ekonomi, mengantarkan masa transisi kemandirian anak anak dan orang tua, pendidikan dan penguatan anak dan keluarga.
Hal tersebut belum terkoneksi karena nama program berbeda, padahal tujuannya sama. Ini yang harus dikoneksikan. Mudah mudahan dari Palu ada perubahan pandangan bahwa panti, donatur, kementerian, pemerintah dan lembaga dapat bekerjasama mencegah anak anak terlepas dari keluarga. Dengan kapasitas masing masing.
Panti seperti Ar Rahman yang sudah beternak Sapi selama 9 tahun dapat menjadi sumber belajar panti lainnya. Menjadi sumber berlatih untuk ketahanan anak anak dan keluarga ke depan, tutup Yanto.
Ardan Lelemappuji Ketua Forum Panti se Sulteng menyampaikan sejak PP 44 2017 tentang Pelaksanaan Pengasuhan Anak di terbitkan Panti di Palu mulai merevitalisasi pelayanannya. Diantaranya mengubah cara donatur menyumbang panti dengan orientasi penguatan pengasuhan berbasis keluarga.
Proses ini bisa cepat bila banyak pihak mendukung, diantaranya para donatur. Selain itu peran panti sebagai tempat sementara penguatan keluarga dapat meningkatkan kualitas lembaganya dengan baik. Agar dengan cara seperti ini makin banyak anak anak di Palu yang terlayani.
Di Palu para Panti yang memiliki pengalaman usaha dan maju, dapat menjadi pembina usaha untuk panti panti lainnya. Karena ada 100 lebih Panti di Palu yang memang sangat membutuhkan kemandirian, agar tidak tergantung dengan bantuan.
Harapannya pemerintah dan masyarakat berubah cara pandang melihat panti, sehingga terkoneksi program program pemerintah dengan perubahan layanan panti sekarang ini.