Home / KBAI Reportase / Tak Ada Tenaga Medis, Muhammad Ali Bantu Persalinan

Tak Ada Tenaga Medis, Muhammad Ali Bantu Persalinan

Mungkin tidak pernah dibayangkan, pagi itu menjadi sejarah bagi Muhammad Ali pengasuh panti Ar Rahman, yang menjadi penyelamat persalinan seorang Ibu di Masjid Agung Palu Jalan WR Supratman. Kejadiannya saat membagikan 50 Nasi bungkus, seorang laki laki tampak meminta bantuan, karena istrinya mau melahirkan. Tampak kepala bayinya sudah mau keluar.

Namun karena ia laki laki, mempertimbangkan diri dan mencoba mencari perawat. Namun ternyata perawat itupun masih ragu melakukan tindakan. Akhirnya berbekal pernah berkuliah kedokteran di Universitas Trisakti ia memberanikan diri melakukannya dengan dibantu perawat tersebut.

Sebelum berangkat Sholat Ghaib, Ali singgah menemui sang bayi
Sebelum berangkat menuju Anjungan Nusantara untuk mengikut undangan Sholat Ghaib, Ali singgah menemui sang bayi

Proses itu sangat cepat bagi Ali. Ketika datang ibunya sudah pecah ketuban dan kepala anaknya sudah kelihatan. Ini masa kritis dan harus segera diselamatkan. Ali lega bisa melewati masa kritis Ibu dan bayi tersebut. Bayi perempuan itu keluar dan tali pusarnya kemudian dipotong pakai gunting. Selanjutnya Ibu dan bayi saya antar dengan motor ke rumah sakit terdekat di RSUD Anutapura Jalan Kangkung Palu Barat.

Awalnya Ali mau langsung membantu persalinanya, hanya karena kondisi tidak terbiasa laki laki membantu persalinan, ia mencari perawat. Setelah mendapatkan perawat, ternyata perawatnya ragu ragu, akhirnya Ali berbekal keberanian pernah kuliah di Kedokteran Universitas Trisakti ia membantu persalinan dan mengeluarkan anak tersebut, kemudian memotong tali pusatnya dengan gunting. Baginya ini sejarah penting, mempraktekkan langsung yang pernah ia pelajarinya.

Bersyukur sebelumnya Dinas Sosial Pohuwato Gorontalo melebihkan paket baby kit untuk bayi yang ada di pos pengungsian Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak di Panti Ar Rahman, sehingga langsung bisa disalurkan kepada sang Ibu.

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *