Rasanya sudah tidak tahu lagi bagaimana mengekspresikan kekesalan netizen atas pelaku kejahatan seksual. Itulah yang tampak atas kejahatan seksual yang disertai pembunuhan yang baru saja dikabarkan terjadi di Lampung. Sudah 17.067 orang me like, 4546 komentar dan 6000 share status atas nama FacebookEdi Arsadad.
Kisah ini dibenarkan oleh Ketua LPA Tulang Bawang Barat Elia Sunarto dan diperlengkap keterangan TKSK Labuan Ratu Lampung Iwan. Dalam keterangan Iwan anak telah hilang 6 hari dan diketemukan Polsek Labuhan Ratu.
Ditengah menulis berita ini, datang lagi kabar Gadis Manado yang digilir 19 pria. Rasanya belum pilu rasa kita mendengar kejadian di Bengkulu, kejadian sudah berulang kembali.
Akibat kejadian ini sudah 2 Menteri atensi khusus mendatangi keluarga korban. Gambaran situasi ini patut menjadi perhatian semua keluarga di Indonesia. Sudah saatnya tidak berdiam diri, melihat korban terus berjatuhan. Ada beberapa saran yang patut menjadi pelajaran dan dilaksanakan di lingkungan masing masing:
- Kisah Bengkulu, kita belajar bagaimana situasi anak anak yang masih menghadapi jarak yang jauh antara sekolah dengan rumah. Seperti YY harus berjalan 3 kilo, melewati kebon karet dan gangguan yang mungkin dihadapi selama perjalanan. Berarti ada kewaspadaan yang harus segera lingkungan antisipasi. Dengan menambah fasilitas atau tanda agar yang melewati jalan tersebut waspada dan hati hati.
- Kisah Lampung, kita belajar anak TK yang sedang disekolah bisa ditawarkan es krim dan ikut begitu saja. Untuk itu peran Sekolah dan masyarakat sekitar sekolah menjadi penting mengantisipasi dan memetakan bersama potensi kerawanan di sekitar sekolah dan lingkungan sekolah
- Kisah Manado, kita belajar pentingnya jam malam dan menyelenggarakan kegiatan anak anak bersama lingkungan. agar ada kontrol dan kewaspadaan bersama atas anak anak dan remaja.
Bila ketiga hal ini tidak diperhatikan, bisa saja kejadian seperti ini akan terus berulang. Dan kita hanya bisa menyesali kemudian. Langkah langkah ini bisa menjadi peringatan awal guna pencegahan itu terjadi pada keluarga kita, saudara kita.
Ada bagusnya juga ajakan komunitas ini diperhatikan dan bisa menjadi langkah awal mencegah calon kejahatan seksual yang disertai pembunuhan berulang:
Fanpage FB: Lawan Kejahatan Seksual
Mungkin grup ini tidak berarti untuk kita yang jauh dari Yuyun dan Mistiyanah. Namun tentu kita semua punya keinginan yang sama agar tidak ada korban pembunuhan kejahatan seksual berikutnya.
Kita perlu menggalang kekuatan bersama melawan, dengan me like, merespon, empati, doa apalagi sampai aksi nyata MELAWAN dengan melakukan agenda pencegahan di lingkungan masing-masing.
Memetakan tempat rawan didaerah masing masing, menjadi agenda terdekat mencari solusi dan mengatasi bersama sama. Dengan mengajak anak, keluarga, saudara dan lingkungan juga sekolah.
Apa yang sudah kamu lakukan untuk mengurangi korban kematian kejahatan seksual dirumah, dikeluarga, disekolah, dilingkungan, Ayuk ajak sahabat, teman kita
Jangan Menunggu Korban Berikutnya. Saatnya Melawan!!!
Mari menginspirasi dengan #LightUpForEngelineYuyun&Mistiyanah
Ajarkan sahabatmu, sahabat kita cara Menghadapi Kejahatan Seksual
Untuk menolong saudara saudara kita yang terancam berikutnya.
Caranya Tuliskan atau Tempelkan Sticker, Spanduk di tempat tempat rawan, atau tuliskan, buat spanduk dan berbagai hal. Tulis nama organisasi, atau RT atau RW
Ingatkan para pelaku dan calon pelaku dengan:
- #LightUpForEngelineYuyunAndMistiyanah, Lawan Kejahatan Seksual di tempat tempat rawan. Lawan Kejahatan Seksual
- #Perempuan Itu Adalah Ibumu – Keluargamu – Saudaramu – Adikmu – Kakakmu. Tegakah Kau Melakukan Itu. Lawan Kejahatan Seksual
Salam Perlawanan Kejahatan Seksual!!!
Semoga ajakan kecil ini bisa menginspirasi, mengingatkan, teman teman kita yang sedang sendirian menghadapi menjadi korban dan kita tidak pernah tahu nasibnya.
Biarkan kematian Engeline, Yuyun dan Mistiyanah menjadi Jalan Penerang Kita Semua Untuk Sadar dan Bergerak.