Kabupaten Talaud sebagai pulau terluar yang langsung berhadapan dengan Philipina merasakan kesulitan dalam melaporkan dan mendampingi anak anak korban kekerasan diwilayahnya.
Untuk itu Pemerintahan Propinsi Sulawesi Utara, Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Utara dan Satgas Kementerian P3A RI melakukan kerja bersama Bupati Kepulauan Talaud Ibu Sri Wahyuni dan jajarannya dalam Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Terhadap Para Korban.
Ibu Bupati menyampaikan atas nama masyarakat Kepulauan Talaud berterima kasih. Tentunya tim menempuh perjalanan panjang menyeberangi pulau dengan kapal perintis. Saya berharap Kadis P3A pasca pertemuan segera menginisiasi bersama masyarakat mendirikan forum Lembaga Perlindungan Anak.
Sekda melanjutkan, bahwa ini momen yang tepat karena Bupati baru selesai menata birokrasi dengan menempatkan pimpinan eselon yang benar benar punya track baik dalam perlindungan anak, yang diharapkan segera belajar. Kami berharap dapat dukungan penuh.
Kadis Perlindungan Perempuan dan Anak menjelaskan sudah beberapa kali masyarakat datang melapor tentang kasus kasus kekerasan yang terjadi. Dan Polres Talaud secara intensif melakukan pelayanan.
Untuk itu LPA Sulut dan Satgas Kementerian P3A RI diharapkan dapat kerja bersama sama mewujudkan lintas sektor perlindungan anak. Terutama bantuan Hukum, Psikolog dan Pekerja Sosial, tutupnya.
Diskusi intensif dihadiri para pimpinan daerah Talaud seperti Sekda Bapak Adolf Binilang, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bapak Max Binilang, Satgas KP3A RI dan Lembaga Perlindungan Anak Manado.