Bertempat di Posyandu 15, RW 01 Kawasan Industri Pulogadung, Kampung Rawa Terate, Cakung, sejumlah ibu berkumpul dengan membawa bayi dalam rangka mengaktifkan kembali layanan posyandu Terate Putih. Acara ini diselenggarakan oleh Posko Seknas Penanganan Dampak Covid 19 Buruh Perempuan dan Anak.
“Saya mengapresiasi kader posyandu RW 01 Rawa Terate yang telah berani membuka layanan posyandu di tengah covid dengan membagikan susu, bubur kacang hijau, biskuit, telur dan madu bagi 200 anak balita,” tutur Eneng Malianasari, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI yang turut hadir dalam acara tersebut.
Menurut Eneng, aktivasi layanan posyandu penting untuk memastikan anak bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan, gizi serta nutrisi yang cukup. Apalagi di tengah situasi pandemi covid 19, banyak anak yang terancam kekurangan gizi dan nutrisi akibat orang tuanya kehilangan pendapatan karena dirumahkan atau di-PHK.
“Ini perlu jadi perhatian bersama karena anak dengan gizi buruk akan terus mengalami masalah perkembangan dan pertumbuhan selama hidupnya. Tidak hanya itu, risiko kematian pada anak yang mengidap gizi buruk juga lebih tinggi,” pungkas Eneng.
Untuk itu, Eneng mengajak semua pihak agar bersedia membantu meningkatkan asupan gizi dan nutrisi pada anak. Apalagi, berbagai upaya penanganan covid 19 saat ini dapat mempersulit proses identifikasi dan pemberian perawatan serta layanan penting bagi anak-anak yang berisiko mengalami gizi buruk. “Kita tidak bisa hanya menunggu tindakan dari pemerintah saja. Untuk itu saya mengajak komunitas-komunitas terlibat membantu mencegah kondisi gizi buruk pada anak,” kata Eneng.
Di kesempatan ini, Eneng menggandeng BUMD Food Station Tjipinang Jaya yang memberikan paket berisi minyak goreng, tepung dan beras untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.
Lebih lanjut, Eneng menjelaskan bahwa, selain soal gizi dan nutrisi, aspek penting lain dalam perawatan anak adalah kondisi dan peran ibu dalam keluarga. Apalagi, selama masa pandemi ini, berbagai laporan menyampaikan adanya tekanan yang berat yang dihadapi perempuan akibat urusan domestik yang bertumpuk di masa Covid 19.
“Saya kira pemerintah juga perlu membuka luas akses layanan kesehatan mental bagi orang yang mengalami depresi dan cemas selama covid 19, khususnya perempuan. Bagaimana pun kesehatan ibu, baik secara fisik dan mental, akan menentukan kualitas hidup anak. Untuk itu, kondisi ibu juga perlu diperhatikan,” jelas Eneng.
Pada saat yang sama, Koordinator Seknas Penanganan Dampak Covid 19 Buruh Perempuan dan Anak, Ilma Sovri Yanti menyampaikan pendirian dapur gizi dan nutrisi ini menjadi pertanda bahwa posyandu akan aktif kembali sebagai #gerakwargarawarante dalam mengantisipasi, mencegah dan melindungi anak dari pandemi covid 19.
Acara Pembukaan pertama Posyandu Terate Putih itu juga dihadiri Jasra Putra Komisioner KPAI dan German Anggent pimpinan BPJS Wacth.