Home / KBAI Reportase / FSBI Ungkap Kondisi Buruh Perempuan dan Anak Di Masa Covid19

FSBI Ungkap Kondisi Buruh Perempuan dan Anak Di Masa Covid19

Disampaikan Syahru Romlah anggota FSBI (Federasi Serikat Buruh Indonesia)

Situasi yang sama seperti buruh perempuan dan anak yang hadir disini, juga masih dialami buruh lainnya. Kami sedang mendata. Kenapa persoalannya baru sekarang? karena persediaan mereka mulai menipis. Sehingga buruh perempuan mulai teriak keras persoalan domestik.

Diharapkan seknas ini menjadi wadah perjuangan. Mereka yang dibantu hari ini juga sudah berkomitmen akan segera bergerak buat teman teman buruh perempuan lainnya.

Saya sebagai perwakilan FSGI, cerita cerita buruh yang hadir hari ini, juga dialami perempuan buruh di KBN lainnya. Seperti buruh perempuan kontrak,kemudian diberhentikan, punya suamipun ‘kena phk’, ojek ojol dan opang sepi.

Buruh perempuannya pun kena PHK, akhirnya jadi buruh serabutan, seperti nge DJ atau kerja buruh cuci. Anak juga dititipkan. Hanya kerja ini benar benar belum menutup kebutuhan harian, tetapi tidak ada pilihan semua harus dilakukan, karena buruh perempuan yang langsung berhadapan dengan masalah domestik di rumahnya. Kurang lebih seperti itu

Masih banyak kasus buruh perempuan lainnya, sedang kita dalami dan assessment, yang akan kita wujudkan menjadi program program kedepan yang lebih spesifik dan memberi solusi yang lebih kongkrit. Minimal 3 bulan ini mereka dibantu sementara, seperti yang dilakukan Keluarga Budhayana Indonesia bekerjasama dengan komunitas buruh di wilayah KBN bisa menjadi titik awal teman teman bergerak dan bermanfaat lebih luas untuk komunitas buruh perempuan.

196 paket bantuan buruh perempuan dan anak ini akan segera kami salurkan. Namun secara simbolik sudah hadir 7 unsur yang berada diruangan ini.

Beberapa potret keluarga buruh telah kami hadirkan disini. Ada 4 keluarga buruh disabilitas, 2 keluarga buruh non disabilitas, anak berkebutuhan khusus, anak yatim piatu, buruh perempuan yang menjadi orang tua tunggal dari anak balita, buruh perempuan yang berasal dari daerah dan tidak bisa pulang.

Kegiatan ini terwujud berkat kerjasama berbagai pihak dari KBAI, BPJS Wacth, ELKAPE, Federasi Serikat Buruh Indonesia dan GAPS (Gardu Solidaritas Perlindungan Sosial).

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *