Suasana haru menyelimuti pembukaan pertemuan regional Panti se Sumatera dalam pidato yang dibawakan Ketua Umumnya Yanto Mulya Pibiwanto.
Saya meneteskan airmata sekaligus bangga dengan anak anak di pulau Sumatera yang tadi menyanyikan bersama sama lagu Indonesia Raya dan Mars Panti se Indonesia, Kenapa?
2 kali dalam pertemuan panti skala nasional, saya diminta menjadi ketua di lembaga ini, saya tolak. Kenapa?, tidak lain dan tidak bukan, saya ingin mendapatkan pengurus yang hanya memikirkan anak anak. Karena bagi saya yang terpenting adalah anak. Artinya semua semua aktifitas dan kebijakan berorientasi pada anak. Apa dampak untuk anak.
Karena ini mandat konstitusi Bapak Ibu sekalian, yang diamanahkan pada kita semua. Ini mandat foundingfathers pendiri bangsa ini, dalam pasal 34 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dititipkan kepada semua Kepala Panti, apa jadinya bila negara ini lupa akan amanah orang tuanya sendiri.
Jika dalam kepala kita hanya berfikir satu anak itu salah besar, karena antara anak yang satu dengan yang lain sangat berkaitan. Kita harus punya konsen mengfungsikan pengasuhan di semua ruang hidup anak.
Oleh karena itu saya meminta para Kepala Panti untuk memiliki forwil di tingkat propinsi dan forda ditingkat kab dan kota. Agar kita bisa menggerakkan semua untuk bicara lingkungan yang ramah anak, yang diantara kita bisa bersama sama mengawasi anak anak dan mengurangi ancaman di sekitar anak.
Di Bandung kalau melihat sekarang didepan Gedung DPRD Jalan Sumatera Bandung ada kolam renang anak anak. Itu menandakan hal besar sedang dipersiapkan untuk penerus bangsa.
Oleh karena itu saya menitip pesan kepada Gubernur Sumut, Walikota Medan, Wakil Walikota Medan, mantan Walikota Medan, Bapak Bupati Tapanuli Tengah, Anggota DPR RI dan Anggota DPRD, Tokoh Masyarakat, BUMN dan para pengusaha yang hadir.
Sebagai Ketum di panti se Indonesia, di sisi yang lain saya juga Ketua Forum Panti Bandung. Yang sampai saat ini mendapatkan APBD untuk anak anak, Tenaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Pekerja Sosial. Mudah mudahan di Pulau Sumatera, Medan, Tebing Tinggi, Tapanuli Tengah juga bisa mendapatkan bantuan APBD.
Saya juga prihatin, barusan Pak Walikota mengatakan semua anak anak di disini belum mendapatkan KIS dan KIP. Sedangkan di Bandung semua anak sudah mendapatkan. Untuk itu saya meminta Direktur Anak Kemensos yang hadir bersama Bapak Wakil Walikota bisa duduk bersama setelah ini. Karena semua Panti belum dapat, bukannya mereka lebih berhak.
Saya adalah Kepala Panti Bayi di Bandung, mengapa bayi, karena saat itu masih sedikit panti yang menerima bayi. Sehingga sejak 1958 panti bayi sehat Muhammadiyah Bandung dititipkan bayi dari Sabang sampai Merauke.
Karena itu saya mendorong Medan memiliki panti bayi dan Alhamdulillah sekarang sudah ada 2. Saya meminta ke 2 panti ini dapat melakukan akreditasi tahun depan. Karena sampai sekarang belum ada panti Medan yang di akreditasi. Jangan takut?
Akreditasi adalah sarana kita belajar meningkatkan pelayanan. Tahun depan semua Bansos akan disalurkan pusat berbasis akreditasi.
Terakhir saya mengucapkan selamat bertemu, mengeluarkan ide, masukan Bapak Ibu penting untuk kemajuan bersama layanan anak di regional Sumatera.
Dan saya yakin usaha Bapak Walikota dan Bapak Bupati yang saya hormati akan berkah Pak, memberi LKSA dengan subsidi APBD.