Sudah Ada Anak Meninggal Akibat Asap, Penemuan Filter Udara UNS Solo Perlu Disebar Luaskan Segera

BMKG menyampaikan ada peningkatan hotspot titik api di Kota Palangkaraya, yang tadinya 14 titik mencapai 117 titik. Kualitas udara buruk telah mencapai 300 sampai 500. Masker harus dibackup dengan penemuan filter udara SUNS dari UNS Solo.

Meski Dinkes Propinsi Kalteng telah meminta rumah sakit, layanan kesehatan dan dukungan masyarakat membuka layanan rumah oksigen. Namun ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan. Menurut Dinkes Kalteng ada 118 layanan rumah oksigen. Yang dapat diakses gratis dan tidak perlu mendaftar alias langsung pakai, jelas Suyuti Samsul Kadinkes Kalimantan Temgah..

Namun beredarnya kisah meninggalnya seorang bayi di Pekanbaru yang diindikasi dokter terkena virus akibat asap penting untuk segera menjadi perhatian. Karena sudah ada hilang nyawa. Bayi dikabarkan mengalami batuk dan sesak nafas. Ini alarm buat kita semua untuk segera melakukan langkah ekstra.

Namun ada berita baik dari Solo, yang sejak 2016 menciptakan filter udara dengan nama SUNs Suregeons Universitas Negeri Solo. Terbuat dari mika, alat ini memiliki 3 katup yang dapat memisahkan asap dan udara, yaitu udara masuk ke kotak humidifier melewati filter depan yang dilembabkan dengan air dan detergen.

Ini berfungsi sebagai penyaring, aroma theraphy, sedangkan detergen bekerja sebagai pengikat karbon atau penyaring.

Kemudian udara bersih dihirup melalui selang dan melewati katup bagian bawah dari masker. Lalu, udara kotor dibuang melalui katup bagian atas dari masker dan keluar dari sistem SUNS sehingga tidak bercampur. Rencananya kampus akan segera mengirimkan relawan hari ini ke daerah yang dikepung Asap. Berharap dapat melatih relawan lokal, sehingga bisa masif dibuat.

Ilma Sovri Yanti dari Aliansi Kita Bersama Anak indonesia meminta berbagai elemen segera mendukung penemuan UNS Solo dengan filter udara SUNS. Kami akan menyebarluaskan ke jaringan aktifis anak, semoga kabar ini dapat diberitakan luas. Sehingga tidak ada lagi bayi meninggal karena asap. Berharap UNS Solo segera membuat video tutorialnya agar segera menyelamatkan, karena sudah ada yang meninggal.

Ia juga berharap pemerintah segera membantu tim UNS Solo yang datang hari ini ke Kalimantan, agar segera terdistribusi penemuan penting ini. Ia berharap relawan segera bergerak dan berkoordinasi dengan Dinkes, Dikbud, Dinsos setempat, agar luas dampak penemuan tersebut dan segera dibuat.

Ia berharap luasnya dampak asap. Dan sewaktu waktu pekat. Transfer knowledge nya sampai ke keluarga keluarga di Kalimantan dan Sumatera segera dilakukan. Agar dapat membuat secara mandiri. Apalagi alat yang digunakan bahan bahanya mudah ditemui dengan senilai 25.000.

Bahan yang digunakan meliputi kain kristik, kain tipis, perekat lepas pasang, tali bis, tali elastis, filter akuarium, mika tebal, selang aquarium, bola plastik mainan, spons dan Sarung tangan/hand scoon. Sedangkan untuk alat yang digunakan yaitu plaster, spidol, gunting, cutter, penggaris, lem tembak/lilin dan hecter.

Kita bisa membayangkan Jakarta saja kualitas buruk udara diangka 200 sudah tidak sehat. Apalagi di Sumatera dan Kalimantan yang mencapai 300 sampai 500. Tentu sangat buruk. Apalagi bayi dan anak anak yang tidak sekuat orang dewasa.

Kita berharap masyarakat terdampak asap sangat mempertimbangkan untuk keluar dari rumah. Dan yang memiliki purifier segera diaktifkan untuk menetralisir kabut asap

Kemarin pemerintah Kalteng sudah menetapkan status tanggap darurat. Untuk menanggulangi problem asap. Sudah saatnya banyak pihak ikut menyiapkan dan segera mendistribusikan penemuan SUNs dari UNS Solo secara massif, tutup Ilma.

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *