Catur Sigit Nugroho bersama kepala Stasiun Pasar Senen Hendrik Mulyanto

Sejarah Mudik Disabilitas Dimulai Tahun 2016

Ketua Tim Inklusi Disabilitas Kementerian Perhubungan Catur Sigit Nugroho yang juga pengguna kursi roda menyampaikan, sejarah bisa bekerja di Kementerian Perhubungan, karena mendaftar menjadi pemudik MRAD.

Ia bersama teman teman berbagai jenis disabilitas, setiap tahun melaporkan kondisi perjalanan, mendokumentasikan dan melaporkan ke berbagai pihak, agar ada perubahan. Dirinya sangat bersyukur pemerintah terus progressif dalam mewujudkan transportasi yang inklusif. Hanya saja belum adil dan merata. Sehingga ia bersama teman teman terus mengkampanyekan pentingnya aksessibilitas, dengan setiap tahun menggelar MRAD.

Awal dulu pertama kali ikut MRAD, justru di tolak, karena kata panitia nya untuk disabilitas yang ringan. Akhirnya dirinya protes, kenapa berani menyatakan mudik disabilitas tapi tidak termasuk yang menggunakan kursi roda? Saya merasa mendapatkan perlakuan diskriminatif saat itu.

Alih alih protes, justru ternyata panitia MRAD sangat open dengannya. Saya kaget langsung di pertemukan direksi BUMN yang saat itu menyokong pelaksanaan MRAD. Saat itu para direksi BUMN, tidak menolak sebenarnya, hanya mereka punya prinsip kenyamanan dan kesalamatan. Sehingga meminta panitia MRAD mencari transportasi yang bisa membawa disabilitas penguna kursi roda.

Saya dan teman teman pengguna kursi roda, diajak mencari bersama sama transportasi yang bisa membawa kami sampai kampung. Yang akhirnya, kami temukan Mobil Akses Penyandang Disabiitas Kemensos. Sedangkan untuk operasional nya di dukung BUMN, akhirnya protes kami, di jawab dengan langsung bisa mudik saat itu juga.

Dan perjuangan kami melalui MRAD meluas, yang akhirnya di lirik banyak pihak, dan sampai ke telinga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Yang kemudian tidak pernah disangka, di hari H tahun 2018 saat pelepasan mudik ramah anak dan disabilitas di kantor salah satu BUMN jalan thamrin, Menhub menghampiri mereka. Dan meminta membantunya di Kementerian Perhubungan. Dengan sebelumnya melaporkan hasil rekomendasi praktek MRAD selama ini.

Kami melaporkan hasil riset program mudik ramah anak dan disabilitas sejak 2015, dari temuan temuan kami di lapangan, Menhub meminta kami ikut tes karyawan di Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan (PPTB) Kementerian Perhubungan, dan Alhamdulillah dinyatakan lulus. Sejak 2019 kami menjadi karyawan Kementerian Perhubungan.

Sejak saat itu kami terlibat penuh dalam memberi masukan, dalam mengidentifikasi kebutuhan, guna kemudahan mobilitas, akses di berbagai alat transportasi. Agar design nya tidak berujung hambatan fisik ketika disabilitas menuju, saat, naik, turun dan sampai tujuan. Agar design transportasi terus integratif dan aksesnya tidak terputus di tengah jalan. Dalam membangun visi transportasi yang berkelanjutan, adil dan merata di Indonesia.

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *