Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah lantai 2 sejumlah penyandang disabilitas hadir mewakili teman temannya untuk hadir dalam Launching Gerakan Ekonomi Inklusif untuk Penyandang Disabilitas dan keluarganya.Salah satu penerima bantuan adalah Baharudin disabilitas paraplegia pengguna kursi roda, yang proposal usahanya dipilih Muhammadiyah untuk mendapatkan bantuan.Dalam Webinar tersebut ia menyampaikan keinginannya meneruskan usaha bengkel yang sempat tertatih ia jalankan di masa pandemi. Udin merasa akan lebih siap menghidupkan bengkelnya kembali di tahun pandemi kedua, atas bantuan yang ia ajukan ke Muhammadiyah.Ada 50 orang disabilitas yang dikabulkan proposal usahanya melalui proses asessment Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah.Dedi Warman koordinator program ini menyampaikan selama 3 bulan para penyandang disabilitas akan mendapat penyaluran bantuan secara bertahap, sesuai hasil asessment mereka.Tahapan ini memastikan usaha mereka dapat berjalan dengan baik. Disertai pendampingan dan membangun kanalisasi promosi produk secara digital.Kita berharap ekonomi teman teman Disabilitas dapat pulih. Untuk itu Muhammadiyah mengajak semua pihak melalui gerakan ekonomi inklusif, dalam memberi kesempatan teman teman Disabilitas bangkit dan siap memasuki Pandemi tahun kedua, tutupnya.Rifah Zainani salah satu Ibu yang mendampingi anaknya Lintang penyandang disabilitas rungu menyampaikan, ia bersama anaknya telah merintis usaha makanan Frozen. Hasil pembelajarannya selama 5 bulan, menguatkan dirinya untuk memberanikan diri mengajukan ke Muhammadiyah, agar didukung pemasarannya melalui online. Bagi Rifah saat ini semua orang berjualan via online karena kondisi cegah penularan Covid 19.Beberapa lembaga Muhammadiyah yang aktif dalam layanan disabilitas juga mendapatkan program tersebut. Seperti Disabled Care Community Universitas Muhammadiyah Jakarta, Pusat Studi Disabilitas dan Kemanusiaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Panti Tumpuan Kasih Tasikmalaya, SLB Muhammadiyah Singaparna Jawa Barat, SLB Bireun Banda Aceh dan Panti Tuna Netra Terpadu Aisyiyah Ponorogo..Dalam pelaksanaan program gerakan ekonomi inklusif tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pelayanan Sosial didukung oleh LAZISMU dan Unit Pengelola Zakat Bank Syariah Permata.Dedi Warman
Koordinator Program Gerakan Ekonomi Inklusif Muhammadiyah
CP. 0813 6301 8482
Check Also
Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes
Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …