Home / Jurnalisme Warga / Pilkada Serentak, Apa Persiapan Anak

Pilkada Serentak, Apa Persiapan Anak

Untuk mereka yang menyukai dunia politik dan karirnya, pilkada serentak adalah sebuah kebahagiaan besar, karena akan ada pergantian kekuasaan. Namun belum tentu untuk mereka yang sekedar ikut ikutan, atau dipaksa ikut. Apalagi jika terjebak euphoria.

Salah satu yang paling dibutuhkan dalam kampanye politik adalah peran anak muda, pelajar atau yang disebut generasi millenial. Karena kenapa? karena agenda politik membutuhkan energi besar dan nafas panjang, apalagi ketika sudah masuk agenda kampanye dan pemilihan. Butuh energi sebesar besarnya. Dan dimanakah energi besar yang tidak habis habis, ya adanya di anak muda, pelajar, remaja. Mau disadari atau tidak, inilah yang terjadi.

Mereka yang berpolitik, akan menggunakan cara untuk meraup dukungan dan suara mereka. Dengan mengunjungi dan mendekati mereka, seperti masuk ke sekolah, pesantren, pendidikan, hobby, kesukaan, agar dapat mendorong energi besar itu, bergerak untuk politik dan kepentingan mereka.

Namun anak, generasi remaja, generasi pelajar, generasi millenial, harus juga bisa menahan diri, karena buktinya, setelah selesai agenda pergantian kekuasaan, justru pengalaman tahun tahun sebelumnya, yang tersiksa adalah generasi ini, karena terus berada di aksi aksi demo, ditangkap aparat, berhadapan dengan hukum, terpapar kekerasan berhari hari di jalan, dan terlibat aksi aksi kriminal.

Disanalah para generasi millenial baru menyadari, mereka di tinggal. Untuk itu mari rencanakan keterlibatan sejak sekarang, agar generasi kita selamat di transisi menuju 2024, tidak menjadi korban di jalan jalan, seperti tahun tahun sebelumnya, bahkan meninggal di aksi aksi nekat. Kenapa?

Karena anak secara fisik mudah dikuasai, secara pemahaman mudah di gerakkan tanpa daya cerna yang baik, dan secara psikologis mudah di kendalikan dan dibawah rasa sadar, sudah memegang batu, bom molotiv, membakar, merusak fasilitas publik.

Semoga anak anak kita selamat di era tansissi menuju 2024

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *