Mungkin untuk sebagian orang judul berita ini jadi bertanya tanya ‘apa benar masih susah akses internet’. Hal yang tidak mungkin terjadi di jaman ini. Tapi yang ini kenyataan.
Ia adalah Catur Sigit Nugroho, lepas kecelakaan yang menyebabkannya menjadi penyandang disabilitas, praktis sekarang hanya bisa beraktifitas melalui kursi roda. Drastis mengubah hidup Catur Sigit Nugroho menjadi paraplegia.
Pekerjaannya di bidang Web Developer harus ia tinggalkan, Impian itu harus berakhir pasca kecelakaan itu.
Meninggalkan Jakarta dan kembali ke Dusun Sumpyuh Kebumen Purworejo menjadi tidak mudah untuk seorang Catur yang telah menjadi konsultan perusahaan IT. Dan itu membuatnya tidak banyak pilihan. Bahkan orang orang paling terdekatpun telah jauh.
Menjadi penyandang disabilitas di tengah dusun sumpyuh seperti menjadi mimpi buruk baginya yang menyukai dunia ekplorasi internet. Dan biasa produktif dengan hal itu.
Apalagi untuk seorang kursi roda untuk keluar rumah, hal yang tidak mudah. Disini tidak ada akses keluar dsun. Belum lagi akses bertemu orang orang tidak mudah. Begitu juga sinyal hp.
Di sisi lain, itulah kemampuan satu satunya yang ia bisa untuk mengembangkan diri dan karir. Mendalami dunia Web.
Berbekal info Telkom punya program akses Internet buat Penyandang Disabilitas ia mulai mencari jalan agar tetap bisa bekerja.
Mendatangi Telkom di wilayah Kebumen butuh perjuangan untuknya, dengan berkursi roda mencoba keluar rumah menuju kota.
Sayangnya harapannya bisa ditanggapi baik, ternyata Telkom tidak bisa memenuhinya. Jawaban petugas program itu tidak menyurutkan niatnya.
Ini adalah persoalan kebijakan Telkom pusat untuk wilayah Kebumen. Ia mencoba menghubungi beberapa orang yang dianggap bisa menyampaikan persoalan nya.
Beberapa sahabat yang kenal Kominfo dan Telkom berusaha menyambungkannya. Catur terasa betul, saat ini aktifitasnya terbatas, sangat membutuhkan teman teman yang bisa menyambungkan.
Perjuangan gigih selama 6 bulan mencari program Telkom Untuk Penyandang Disabilitas akhirnya berbuah hasil. Berikut kisahnya:
Saya sempat dibuat kesal sama pegawai telkom yang mengatakan program tidak ada dan hanya khusus di jakarta.
Saya protes kalau disabilitas tidak hanya di jakarta dan saya bilang kalau di jakarta mungkin ga perlu2 amat dengan telkom karena banyak pilihan dari beberapa provider yang menyediakan potongan khusus disabilitas.
Lagian beritanya juga sempat di tayangin di SCTV tentang Telkom Untuk Disabilitas.
Karena manajer nya waktu itu tidak ada, saya disuruh menunggu. Ternyata nunggunya Sampai berbulan bulan.
Akhirnya saya telpon telkom kebumen dan masih di suruh nunggu juga, saya protes lagi, dan mengatakan saya nunggu sejak 28 januari 2018.
Saat itu langsung dihubungkan dengan pihak manajemen dan saya mulai mendapatkan titik kejelasan. Hingga mendapatkan akses internet Unlimited 20mbps+telp+ tv. Dg FUP1 500GB – FUP2 800. Berbiaya 200 ribu sebulan.
Budi Rahman Asisten Manajer CS Telkom Kebumen menyampaikan sekarang kami sudah siap jika ada penyandang disabilitas yang ingin mengakses internet seperti yang terjadi pada Mas Catur. Kalau jaringan sudah siap, pekerjaan pemasangan akan membutuhkan 3 hari.
Direktur Rehabilitasi Sosial Pemyandang Disabilitas Kemensos RI Bapak Rahmat Koesnadi mengapresiasi atas pekerjaan Pak Budi Rahman dan Telkom Kebumen. Kebanyakan teman teman penyandang disabilitas paraplegia, terutama yang mobilitasnya melalui kursi roda banyak yang memilih profesi berbasis akses internet.
Tentunya dengan pengalaman Mas Catur ini perlu di perluas dan kerjasama perlu ditingkatkan. Terutama mereka penyandang disabilitas yang berada di daerah yang belum terdukung akses informasi layanan Telkom.
Karena fenomena Penyandang Disabilitas berada dalam pengasingan masih saja terjadi. Dan butuh kepedulian kita semua agar hak mereka memampukan diri dalam lingkungan sosialnya dapat tercipta dengan baik.