Berpuasa dan mengisi Ramadhan dengan berbagai amalan kebaikan, menjadi motivasi kegembiraan menyambut Ramadhan. Apalagi semua ibadah yang dilakukan langsung mendapatkan ganjaran dari Tuhan. Kekhusyuan dan kesyahduan ibadah Ramadhan juga ingin di raih para penyandang disabilitas. Hanya akibat akses diluar sana mereka menjadi sangat terbatas.
Sebagaimana kita pada umumnya, ditengah lapar dahaga, melakukan berbagai kegiatan di Masjid dapat membantu kita melewatinya. Dampaknya menjadi peningkatan kualitas ibadah Ramadhan dibanding tahun tahun sebelumnya.
Namun semua itu, sangat berbeda dari penjelasan Catur Sigit Nugroho seorang paraplegia pengguna kursi roda. Keinginan kuatnya menyambut Ramadhan terhambat oleh Masjid yang tidak akses di dekat tempat tinggalnya. Keinginan berkumpul bersama, itikaf, bersenda gurau di Masjid pupus sudah, dengan mempertimbangkan resiko yang harus dialami. Demikian penjelasan Catur saat bersilaturahmi di kantor Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Catur juga mengenalkan berbagai kondisi teman temannya yang beragam mengalami disabilitas. Yang akhirnya bersepakat mengadakan edukasi bareng rumah ibadah yang akses.
Para pengurus Pemuda Muhammadiyah mengajak aksi JBFT ke 42 dengan mengunjungi Masjid At Taqwa Muhammadiyah. Ahlan Ismono menyampaikan mereka punya hak yang sama dalam mengakses ruang publik, apalagi terkait ibadah Ramadhan. Tentu sangat memprihatinkan bila ada saudara umat Muslim yang dijaman semua terasa mudah, masih ada yang ditinggalkan.
Untuk itu Sabtu kemarin kami mengadakan jalan jalan edukasi menuju Masjid Muhammadiyah. Dengan rute stasiun Kota Jakarta ke stasiun Gondang Dia dan berakhir di Masjid Muhammadiyah.
Bersama JBFT kami persiapkan acara tersebut. Mulai dari menyiapkan ramp di Lobby Aula Muhammadiyah, menyiapkan penerjemah bahasa isyarat, menghadirkan Mobil Akses Penyandang Disabilitas Kemensos RI, dan bersama sama menyiapkan bahan ceramah untuk Tarawih. Memang belum semua akses, namun kami ingin belajar merintisnya, jelas Ahlan.
Acara aksi JBFT ke 42 dihadiri Direktur Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi, Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan Napza Sitty Hikmawati, Inisiator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Cucu Saidah dan Koordinator Jakarta Bariers Free Tourism Trian Airlangga.