Suasana Hotel Mercure menjadi haru biru (2/5/2018). 650 Satuan Bhakti Pekerja Sosial yang menghadiri Gebyar Kinerja Sakti Peksos dan Bintap mendadak hening dan menitikkan air mata.
Maklum saja mereka teringat kembali sobat seperjuangan Heru Susanto yang gugur dalam tugas di Yogyakarta.
Menteri Sosial Bapak Idrus Marham menyampaikan respect yang mendalam kepada istri dan anak anaknya, sambil mengendong anaknya yang baru berumur 4 bulan. Heru Susanto gugur dalam tugas meninggalkan istri, anak 7 tahun dan 4 bulan.
Dalam pidatonya Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan dengan tegas, melalui acara Gebyar Kinerja Sakti Peksos “Saya tidak ingin ada yang melihat Kementerian Sosial dengan sebelah mata.”
Muhammad Ihsan Staf Ahli Direktorat Anak Kemensos menyampaikan memang menjadi Sakti Peksos sudah seperti panggilan hidup, mengalahkan segalanya. Karena sering menghadapi situasi darurat dan membutuhkan pertolongan segera. Banyak orang tua yang menaruhkan harapan pada kerja Sakti Peksos dalam mendampingi anak anak yang menjadi korban ataupun anak anak berhadapan dengan hukum.
Mereka masih anak anak, masa depannya masih panjang. Untuk itu Negara mengangkat profesi Sakti Peksos yang menjadi perwakilan Negara dalam mengawal berbagai kejadian dan kondisi anak dan keluarga yang membutuhkan pendampingan.
Kebanyakan keluarga mereka memahami tugas mereka. Heru menjadi kisah motivasi bagi para Sakti Peksos dalam pengabdian tugasnya, tutup Ihsan.
Baca juga: http://localhost/anak/anak-anak-jadi-saksi-heru-tak-hadir-di-persidangan/