Home / KBAI Reportase / Panti Ar Rahman ajak Kaledo Movement, Beli Ternak, Beli Beras, Beli Di Pasar. Agar Warga Palu Memiliki Bekal Untuk Bangkit

Panti Ar Rahman ajak Kaledo Movement, Beli Ternak, Beli Beras, Beli Di Pasar. Agar Warga Palu Memiliki Bekal Untuk Bangkit

Kaledo adalah makanan khas yang selalu diburu wisatawan yang datang ke Palu. Bentuknya sup sapi gurih yang khas. Karena itu sebagian banyak warga memiliki ternak. Artinya mari kita beli ternak masyarakat yang terdampak gempa. Inilah filosofis yang dibangun Ustad Irwandi S Nurhamidin.

Kaledo Movement adalah gerakan gotong royong hidupkan ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah. Gerakan mari beli ternak, mari membeli logistik di pasar, mari beli hasil bumi masyarakat Sulawesi Tengah. Agar masyarakat dapat berdaya dan merencanakan kehidupan mereka kembali.

Jangan sampai warga hidup dari bantuan yang sebenarnya bisa mereka usahakan. Meskipun kondisi tidak mudah, tapi hidup harus terus berjalan. Warga Palu harus memulai menghidupkan potensinya dengan didukung masyarakat yang membantu disini. Misal dengan membeli semua bahan pokok dipasar, membeli hewan ternak agar ada asupan gizi meningkat di pos dapur umum yang saat ini tersebar luas. Memberikan peralatan yang dapat membersihkan puing puing rumah mereka. Bahan bangunan yang dapat membangun rumah tahan gempa dan dilatih membuat energi listrik mandiri.

Sejak hari ke 2 kami terus mempraktekkan, orang orang membeli ternak kami, lalu dari hasilnya kami datang ke pasar membeli beras dan bumbu, akhirnya putaran ekonomi berjalan dan percepatan mengembalikan daya beli masyarakat dan produktifitas mereka akan terjadi.

Saya prihatin ketika banyak bantuan bentuk mie, mie boleh saja, namun dilengkapi asupan gizi yang lain. Konsumsi mie secara terus menerus tentunya berdampak secara kesehatan. Begitu konsumsi susu untuk bayi dan balita, bisa menyebabkan diare. Bisa diganti air rebusan beras, rebusan kacang hijau, jagung misalnya. Perlu mengerti sejak awal, sebelum dikonsumsi.

Hari ini kami mendapatkan sumbangan dari Novita Imelda 2 ekor kambing dan dari dokter Muhammad Nurmusa 3 ekor kambing. Sudah kami salurkan ke pos pos pengungsian Ar Rahman, Masjid Agung Palu, dan yang dipinggir pantai dan perkambungan kabonena. Ada 300 bungkus yang didistribusikan.

Selain itu kita mengunjungi beberapa panti untuk menyalurkan bantuan Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak yaitu di panti Al Kautsar, Panti Putra Muhammadiyah Nunu, Panti Nurul Iman, Panti Al Amanah, panti Nurul Huda. Kami juga membagi paket beras dan biscuit yang akan dibagikan ke 20 lansia.

Malam ini jam 11.20 malam kita didatangi Yayasan Masjid Nusantara Bandung, kami diberi bantuan berupa genset, tenda dan terpal. Kami juga diajak menemui Rumah Zakat. Kami akan mengajak Rumah Zakat memutar perekonomian di warga dengan membeli barang yang ada.

Kami menghimbau kepada para dermawan yang ingin membantu palu, kalau bisa jangan di drop mie, kalau bisa berupa dana dengan menyiapkan daging, sapi, kambing maupun ayam. Dagingnya dibagikan kepada pengungsi agar mendapat asupan gizi yang cukup.

Untuk masa transisi sekolah, kami akan adakan Kemping Ternak untuk anak anak dari keluarga sekitar Panti. Bagaimana mereka mengenal profesi peternak, karena di tempat kami ada 70 kambing, 10 Sapi, 100 Bebek dan 30 Ayam. Mereka akan diajarkan merawat ternak, memberi minum ternak, membuat makanan ternak dan membuat makanan dari bahan tersebut. Ini akan jadi pengalaman menakjubkan buat anak anak. Kegiatan akan jadi pemulihan buat anak anak pasca Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah.

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: