Home / KBAI Reportase / Melalui NA, Muhammadiyah Ajak Semua Amal Usaha dan Ortom Kampanye Stunting
Ibu Diyah Puspitarini Ketua Umum NA dan Bapak Masudi dari Majelis Tarjih PP Muhammadiyah dalam Kajian Tematik Stunting dalam Perspektif Islam dan Muhammadiyah

Melalui NA, Muhammadiyah Ajak Semua Amal Usaha dan Ortom Kampanye Stunting

Bertempat di Hotel Ros In Yogyakarta 21 Oktober 2017 Ibu Diyah Puspitarini Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah ajak semua komponen di Muhammadiyah kampanyekan Stunting. Ia melanjutkan Presiden melalui RPJMN mengkampanyekan Gizi Investasi Masa Depan Bangsa. Hal ini di latarbelakangi 27,5% anak Indonesia mengalami stunting  dari Data Pemantauan Status Gizi – PSG Kemenkes 2017. Dari 25 juta anak balita di Indonesia, 9 juta mengalami stunting. Bahkan dalam kesadaran menghadapi stunting ini kita jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia bahkan Filiphina. WHO menyampaikan masalah balita pendek di Indonesia masuk dalam kategori kronis. Prevalensi Balita pendek cenderung tinggi, dimana terdapat 8,5% Balita sangat pendek dan 19,0% Balita pendek.

Ini keprihatinan besar dan mengancam kualitas generasi anak anak kita. Kita tidak mau kehilangan generasi yang berkualitas. Untuk itu Bapak Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah berpesan pada saya pentingnya seluruh keluarga Muhammadiyah memahami Stunting.

Muhammadiyah berharap melalui Nasyiatul Aisyiyah gerakan ini bisa massif dalam memperkenalkan isu stunting masuk ke setiap keluarga di Indonesia. Hari ini sejumlah peserta yang terdiri dari Amal Usaha Muhammadiyah, Kampus, Badan Ortom, Majelis Tarjih, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Aisyiyah, dan beberapa perwakilan lokal Muhammadiyah Jawa Tengah menghadiri acara penting ini.

Selama sehari kita akan mendengarkan paparan dari beberapa ahli Profesor Hamam Hadi dari Guru Besar UGM sekaligus pimpinan Alma Ata Center for Healthy Life and Food (ACHEAF), Bapak Entosena Zainal Kepala Promosi Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Ibu Agil Dhiemitra Aulia Dewi – Kaprodi Gizi Universitas Aisyiyah, Ustadz Wawan Gunawan dari Majelis Tarjih PP Muhammadiyah.

Ibu Diyah melajutkan sumber daya alam dan mineral yang kaya di Indonesia, berbanding terbalik dengan penderita stunting yang begitu banyak. Artinya jika kita telusur penderita stunting sangat banyak dan mungkin tidak banyak yang menyadari dan mengkampanyekan.

Untuk itu Nasyiatul Aisyiyah mengambil peran strategis dan menjadikan agenda Tanwir mendatang 3 – 5 November di Banjarmasin Kalimantan Selatan menjadi agenda nasional dan rekomendasi khusus untuk kerja kerja yang lebih riil terhadap kampanye Stunting.

Check Also

Jelang Akhir Tahun, KPAI Rakor Hasil Pengawasan 2023

Bertempat di Hotel Ibis Styles Bekasi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyelenggarakan Rapat Koordinasi 3 hari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: