Musim liburan sudah hampir habis, namun beberapa peristiwa meregangnya nyawa anak saat menikmati liburan menjadi catatan KBAI. Peristiwa perahu terbalik di Kedung Ombo Jawa Tengah salah satunya. Penyesalan tiada guna, akibat hal kecil, tidak memakai safety pelampung berakhir nyawa hilang.
Bagaimanapun anak anak adalah target pasar yang sangat besar di masa liburan. Berbagai produk, layanan, tempat hiburan memberi promosi untuk anak agar mengikutinya. Apalagi tempat liburan yang kreatif, dengan menampilkan berbagai hal yang dekat dan disukai anak. Tentu akan menjadi destinasi pilihan.
Begitu juga keluarga di Indonesia, di masa liburan lebaran kali ini, tentu dimanfaatkan sebaik baiknya, dengan bersilaturahmi. Setelah itu tentu tempat tempat hiburan, perbelanjaan, wisata menjadi tujuan selanjutnya.
Seringkali di tengah kebahagiaan itu, kita kurang mengawasi anak anak kita. Seperti laporan anak hilang di tengah keramaian, anak mengalami cedera dan trauma, bahkan sampai meninggal.
Begitu juga anak anak yang tidak memiliki tempat atau ruang bermain, bisa mencari tempat tempat liburan atau hiburan yang sebenarnya membahayakan mereka. Kemudian anak anak yang bermain bersama teman temannya dan mengalami cedera, trauma atau luka. Semuanya terjadi karena kurangnya pengawasan. Seperti terperosok saat mandi di sungai, berlari lari di seputar rumah atau gang atau jalan. Semua itu bisa terjadi begitu saja, dan berakhir penyesalan.
Sebenarnya apa kiat orang dewasa, agar anak anaknya tidak menjadi korban semasa liburan.
Pertama, biasakan sebelum bepergian, para orang tua membagi pengawasannya atau konsisten bergantian menjaga anak. Jangan sampai keasyikan bersilaturahmi atau ngobrol, melupakan anak
Kedua, biasakan melakukan perjanjian dengan anak, baik selama perjalanan, maupun tiba di tempat tujuan. Agar anak anak selalu meminta ijin orang tua mereka
Ketiga, membawa mainan atau benda benda yang dapat menghibur anak, baik selama perjalanan maupun saat di lokasi. Sehingga anak anak bisa bermain di dekat orang dewasa. Sehingga tidak jauh dari pengawasan.
Keempat, membuat agenda bersama para orang tua yang akan berkumpul, sehingga bisa kondusif dan acara bersama. Seperti nonton barang dan permainan bareng.
Kelima, melarang anak bermain, tanpa memberi ruang mereka bermain di sekitar anda, hanya menyebabkan anak jauh dari pengawasan. Untuk itu beri alternatif ruang bermain, atau kita ikut menikmati main bersama mereka.
Keenam, pastikan sebelum masuk wahana, ada aspek keselamatan untuk anak anak. Seperti alat keselamatan menjadi utama, ketika mengunakan alat alat permainan yang ada. Dan memberikan ijin permainan yang sesuai dengan umurnya alias tidak membahayakan anak atau dapat di kuasai anak pada umurnya.
Ketujuh, biasakan mendahului protokol kesehatan, memilih masker yang ramah di pakai anak, sehingga dapat selalu dipakai dengan nyaman,
Kedelapan, jangan jauh dari jangkauan penglihatan anda, dan jauh dari jangkauan anak. Bila tidak bisa mengawasi dengan baik, biasakan ada pendamping yang dapat membantu mengawasi
Kesembilan, siapkan makanan ringan dan air secukupnya, yang bisa di bawa anak ketika bermain. Jangan sampai anak kekurangan cairan atau dehidrasi, akibat terlalu lama bermain.
Begitulah berbagai kiat, agar liburan bersama anak selamat dan nyaman. Tentu kita harus senantiasa memperhatikan kondisi pandemi Covid 19. Anak anak tidak sekuat orang dewasa dalam menerima ujian atau sakit. Sehingga para orang tua perlu hati hati sekali, dalam mengajak anak mereka. Agar mempersiapkannya sedari awal.