Ilma Sovri Yanti Inisiator MRAD bersama Kepala Stasiun Pasar Senen Hendrik Mulyanto

Mari Praktekkan Mudik Inklusi

Ilma Sovri Yanti Inisiator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) menyampaikan memang pergerakan penumpang cenderung sangat padat saat mudik, meski ada layanan petugas untuk disabilitas dengan prioritas seat. Namun tetap saja butuh backup, perlu ada tanda di tengah kepadatan penumpang. Terutama untuk penumpang disabilitas yang tidak kelihatan disabilitasnya, seperti teman tuli.

Tanda itu bukan untuk mengurangi apapun, mendeskreditkan atau diskriminasi. Tapi orientasinya lebih agar SOP layanan prioritas tetap bisa dilakukan di tengah kepadatan.

Kami juga mengusulkan ke Kepala Stasiun Pasar Senen, untuk penempatan kursi disabilitas pengguna kursi roda, agar bisa di prioritas seat, yaitu kursi yang di ujung ujung gerbong. Karena kursi roda itu pengganti kaki mereka, sehingga tidak bisa dipisahkan. Soal akses toilet di kereta untuk pengguna kursi roda juga penting diperhatikan. Jadi saya menyarankan kita bisa mempraktekkan mudik inklusi, dengan penentuan kursi sejak awal.

Peristiwa Mudik 2023, adanya Namin pengguna kursi roda yang mengesot ketika menuju kursi, jangan terulang lagi. Karena menurunkan derajat, harkat dan martabat. Begitu juga tahun lalu, pemimpin perjalanan kereta menyampaikan untuk duduk dulu, nanti di rubah diperjalanan, tapi tidak terjadi.

Juga ada disabilitas yang mengalami posisi duduk tidak searah kereta berjalan ke depan, jadi membelakangi, ini sangat mengganggu. Jadi berdampak tidak baik dengan kondisi kesehatannya. Seperti pusing kepala yang bisa berdampak ke hal lainnya.

Pemudik DIsabilitas Danu Kastomi pengguna kursi roda yang juga pekerja di Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pernah mengalami, ketika meminta penumpang lain, bertukar tempat duduk, agar ia bisa duduk di kursi prioritas. Namun di tolak.

Untuk pemudik keluarga bersama anak, penting memperhatikan di tengah kepadatan, agar anak tidak terpisah. Begitu juga ketika menuntun anak menuju kereta, jangan sampai anak disamakan seperti barang. Anak anak harus diperhatikan kondisinya, mereka tidak sekuat orang dewasa.

Kita biasa melihat ditengah kepadatan yang berujung terbatasnya fasilitas, anak anak menunggu dengan duduk dilantai. Atau ketika mulai diumumkan untuk masuk peron, mereka berjejal dan terhimpit di tengah kepadatan antrian masuk untuk cek tiket, ini yang harus di atur alurnya. Namun sejak tahun lalu Stasiun Pasar Senen, sudah di lengkapi playground, ruang laktasi, ruang menyusui, sehingga lebih ramah untuk anak.

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *