Home / KBAI Reportase / Lurah Rawa Terate Berharap PKH Bantu Data Anak Yatim Baru

Lurah Rawa Terate Berharap PKH Bantu Data Anak Yatim Baru

Wilayah Kampung Rawa Terate RW 01 Cakung melaksanakan giat pendataan anak yatim baru bersama Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Pekerja Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Unit Pelayanan Teknis Daerah Pemerdayaan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) DKI Jakarta, Kecamatan Cakung melalui undangan Kantor Berita Anak Indonesia.

Sukariya Lurah Rawa Terate menyampaikan langkah respon cepat setelah di laporkan KBAI yang kantornya ada diwilayah kami adalah mengajak lintas sektor untuk melihat langsung situasi anak anak yatim baru akibat orangtuanya meninggal karena Covid. Sejak 2 minggu yang lalu, kami di kelurahan ingin merespon cepat data 11.045 anak yatim baru yang di nyatakan pemerintah pusat. Ternyata ada di sebagian wilayah kami.

Ada  8 RW tetapi karena berada di daerah kawasan industri yang padat, dan banyak pendatang, ada anak tinggal ayah atau ibunya, ada yang dititipkan pada nenknya, jadi perlu di cek betul door to door kateika mendapatkan data orang tua yang meninggal karena covid.

Biasanya untuk data kemiskinan dan kerentanan baru, kami mengajukan melalui PKH ke pemerintahan. Untuk itu kami berharap pendataan yang sudah dimulai di wilayah Rawa Terate dapat di respon melalui Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial. Pemerintahan DKI melalui Bapak Gubernur juga memang sedang melaksanakan pendataan, namun dengan jemput bola aktifnya masyarakat tentu sangat membantu kelurahan. Agar semua daerah di wilayah Kelurahan Rawa Terate cepat terdata. Ia juga menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Kecamatan Cakung yang mempunyai sumber daya yang lebih lengkap untuk merespon data anak yatim baru, tegas Lurah Rawa Terate.

Ilma Sovri Yanti Pemimpin Redaksi Kantor Berita Anak Indonesia sebelumnya dilaporkan masyarakat setempat, tentang anak anak yang ditinggalkan orang tua karena Covid. Beragam bentuk pengasuhan dari 7 anak ini, bagi Ilma perlu dilihat yang berwenang, baik aparat di Rawa Terate maupun pemerintah pusat. 7 model pengasuhan beragam pasca orang tua meninggal perlu menjadi analisa kebijakan ke depan, apa yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat.

Robert Parlindungan Sitinjak Asdep Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyalurkan bantuan langsung di lokasi, ada 3.124 data anak yatim atau piatu baru, yang perlu di datangi. Seperti yang kami lakukan bersama lintas sektor. Saya apresiasi Lurah Rawa Terate yang aktif merespon pendataan dari pemerintah. Kami juga memberikan bantuan alat sekolah, permainan untuk healing anak agar benar benar pulih dan dapat beraktifitas, jangan sampai berhenti sekolah.

Persoalan yang diungkap Mba Ismi yang kini mengasuh 3 adiknya, menjadi bahan analisa dan rakor lintas sektor untuk segera meresponnya. Kementerian akan melakukan koordinasi, agar tidak berlama lama nasib 7 anak yang sudah kita kunjungi keluarganya, tutup Robert.

Bagi Ismi, yang penting adik adiknya bisa pintar, kalau bisa sampai kuliah, Ia meminta orang orang yang datang untuk ikut memikirkan nasib ketiga adiknya yang kini ditinggal orang tua meninggal karena Covid 19.

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: