Senior Advocacy Advisor Family For Every Child (FFEC), Kate Riordan melakukan lawatan ke 11 negara untuk melihat langsung lembaga pengasuhan mendukung pengasuhan tetap di keluarga. Bersama tiga Pekerja Sosial Indonesia mengunjungi tiga lokasi program ‘Menjaga Anak Tetap di Rumah’ yaitu di Panti Asuhan Bayi Sehat, Panti Kuncup Harapan dan Panti Taman Harapan.
Tiba di Indonesia Kate langsung bertemu Direktorat Anak Kementerian Sosial Republik Indonesia, dilanjutkan bertemu Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pertemuan tersebut Indonesia dan FFEC berbagi pengalaman tentang arah kebijakan pengasuhan di beberapa Negara.
Lawatan hari ke dua bersama Pekerja Sosial bertemu para pengasuh dan penerima manfaat program. Salah satu orang tua Ibu Mimin menyampaikan kesannya dapat sharing bersama FFEC terkait pengasuhan dirumah. Sebagai single parent, dia mengalami kesulitan tersendiri dalam mempertahankan anak dirumah. Godaan untuk menempatkan anak di panti selalu ada. Namun dengan dukungan pekerja sosial, dinas sosial dan FFEC berkolaborasi mendukung pengasuhan anaknya dirumah, Ibu Mimin semakin yakin ia mampu menjalani sebagai orang tua tunggal.
Begitu juga anak anak yang mengikuti program ini, dua program yang disampaikan ke anak tentang bagaimana hak mereka di pengasuhan, keluarga dan posisi mereka dalam tinggal di Panti, telah banyak membuka kesadaran anak dalam mendukung pengasuhan dikeluarga dan panti sebagai pusat konsultasi pengasuhan keluarga.
Program ini merupakan kerjasama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dinas Sosial Bandung dan tiga panti di Bandung. Dalam penutupnya Kate sangat mengapresiasi kerja Pekerja Sosial di Indonesia. Isu pekerja sosial berjalan maju di Indonesia. Kate berharap akan ada pertemuan sharing pengetahuan antara pekerja sosial berbagai Negara dalam bekerja mendampingi pengasuhan di institusi dan keluarga yang rentan.
Selama setahun tiga Panti ini didampingi tiga Pekerja Sosial yaitu Roni Faisal, Rada Santi Manurung dan Deni Sehabudin. Ketiganya menyampaikan pentingnya program pendampingan keluarga melalui peningkatan kapasitas pengasuhan dan penguatan ekonomi. Bila keduanya dapat berjalan parallel diharapkan banyak anak anak yang berada di Panti karena beralasan ekonomi, pendidikan dan kelemahan pengasuhan dapat direunifikasi ke keluarga.