Meski tahun ajaran baru akan dimulai tengah tahun. Namun beberapa sekolah di Indonesia sudah memulai observasi calon peserta didiknya. Umumnya anak anak pendidikan dini yang mulai menjalani observasi jelang masuk sekolah dasar.
Pemantauan masuk SD adalah tekanan tersendiri bagi para orang tua. Meski sebenarnya anak anak belum begitu memahami. Begitupun anak yang belum begitu kenal dengan segala bentuk ujian memasuki dunia sekolah.
Untuk itu KPAI mengajak memperkaya metode dalam melakukan pemantauan atau observasi mengenal pendidikan dasar. KPAI meyakini bahwa setiap pribadi anak adalah unik. Untuk itu penggalian potensi harus dapat dilihat jeli oleh para guru. Jasra meyakini setiap anak punya kelebihan yang patut jadi pertimbangan sekolah untuk menerimanya.
Jasra Putra Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak mengajak para guru untuk mengisinya dengan menonton, bernyanyi, bercerita, menunjukkan gambar gambar yang disukainya. Agar dapat menjadi rangsangan yang baik untuk melihat respon anak anak untuk kembali membaca, menulis ataupun menghafal.
Media seperti tontonan juga bisa jadi media belajar mengenal respon anak dalam mengenal alur cerita. Mencoba melewati halang rintang, berlompat, berlari yang dikemas untuk mengenal respon dalam fisik dan psikomotorik. Hal ini dapat menjadi cara mengenal pribadi masing masing anak sambil mereka bermain dan belajar.
KPAI juga mengapresiasi sekolah dasar yang sudah menerapkan hal tersebut. Semoga semua orang tua di Indonesia dapat menyiapkan dengan baik putra putrinya.
Salah satu orang tua Dini Pradinta yang sedang melakukan pendampingan observasi di SD Islam At Taqwa Rawamangun hari ini, sangat menyambut baik cara sekolah mengenal kemampuan anaknya. Dengan mereka bermain dan belajar, sehingga anak anak tidak merasa dipantau. Anak saya melaluinya dengan happy. Justru orang tuanya yang tegang, tutupnya sambil tertawa.