Data Sebaran Anak Covid dari BNPB

KPAI Ajak Kampanye Positif Cegah Covid Untuk Anak

KPAI menyampaikan 1,7 juta anak Indonesia terpapar Covid. Data ini tertinggi di Asia dan Asia Pasifik. Bahkan Amerika dan China tidak setinggi Indonesia, dijelaskan Susanto Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Jakarta.

Begitupun pada program Indonesia Bicara TVRI, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid 19 juga menyampaikan data kenaikan sepekan tertularnya anak. Bahkan di laporkan rumah sakit Ibu dan Anak di sasar para Ibu yang khawatir anaknya tertular.

Hal ini menjadi nyata di lapangan, setelah melihat antrian anak positif Covid 3 hari yang lalu di RS Wisma Atlet, bahkan di katakan Komando Lapangan RS Wisma Atlet pelayanan itu berlangsung sampai subuh. Dan saat ini trennya terus meningkat tinggi antrian pasien Covid 19.

Jasra Putra Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi KPAI menyampaikan hasil survey KPAI selama 2019 sampai 2020 memang menunjukkan anak sedang tidak baik baik saja di masa pandemi. Berbagai hasil survey menunjukkan tren anak membutuhkan perlindungan khusus di masa Covid. Bahkan 10 bulan terakhir angka kenaikan anak tertular tak terbantahkan. Dengan rilis BNPB terkait anak anak usia sekolah yang tertular, yaitu PAUD 30,442 kasus, TK 32,582 kasus, SD 65,634 kasus, SMP 47,267 kasus dan SMA 59,602 kasus. Dinkes DKI Jakarta juga menyatakan pasca liburan, angka penularan anak meningkat, bahkan terdata sampai 600 lebih.

Lalu, bagaimana situasi di daerah lain, yang sebenarnya juga melakukan hal yang sama seperti di DKI Jakarta. Apakah karena cara pandang anak anak tidak mudah tertular Covid dan tidak bergejala meski tertular, kemudian menjadi alasan tidak ada tracing untuk anak. Tentu ini jadi persoalan di seluruh Propinsi Indonesia yang kini juga menghadapi hal yang sama.

KPAI mengajak pentingnya memulai pemetaan layanan rumah sakit rujukan covid untuk anak, agar orang tua tidak kebingungan ketika anaknya mengalami positif Covid. Dari Survey layanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sampai Lanjutan, KPAI belum menemuka layanan terpisah untuk anak. Padahal banyak yang harus dipersiapkan khusus bila anak sakit. Seperti dokter, perawat, relawan dan alat alat yang lebih sensitif situasi anak ketika masuk rumah sakit.

Begitupun persiapan mental para orang tua ketika anaknya bergejala, penting menjadi perhatian. Agar ada panduan atau hotline darurat, guna orang tua lebih tenang. Jangan sampai justru orang tua mengalami ketakutan, ketika tahu anaknya positif Covid. Padahal anak sangat membutuhkan perhatian yang khusus ketika bayi, balita dan anak sakit.

Jasra juga mendorong adanya Hotline panduan yang di komandoi BNPB bersama Kementerian dan Lembaga yang bekerja untuk anak dan organisasi anak, agar orang tua tidak panik dan bingung ketika anaknya terpapar Covid 19 atau gejalanya.

Anak anak juga membutuhkan pesan positif akibat tertular Covid, agar mereka tidak ketakutan atau sedih. Untuk itu Kampanye BNPB, Kementerian, Lembaga dan Organisasi Anak bersama ananda Bintang Utara 8 th yang menulis Aku Pakai Masker Supaya Virusnya Kalah mesti di dukung. Begitupun KPAI di ultahnya yang ke 17 juga mengajak kampanye positif hal yang sama dengan Aku Bangga Pakai Masker – Aku Siap Kalahkan Virus.

Check Also

Hari Anak Dunia: KPAI Ingatkan Situasi Anak Dalam Kemiskinan Sangat Multi Kompleks

Rapat Koordinasi Nasional dalam Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak yang di selenggarakan Komisi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *