Selang 8 hari kembali bumi Mataram di guncang Gempa. Kementerian Sosial sejak 29 Juli telah membuka Posko dan menggerakkan civitas social mulai Tagana, Karang Taruna, Tim Reaksi Cepat dan Satuan Bhakti Pekerja Sosial. Namun tentunya pekerjaan trauma healing yang sudah dilaksanakan, mendapatkan tantangan. Karena kejadian Gempa kembali terulang pada Minggu malam. Butuh kembali melakukan assessment dampak kejiwaan kepada pra pengungsi. Dan meyakinkan kembali atas kondisi mereka.
Bapak Agus Hasyim Kasie Rehsos Anak Korban Kekerasan Kementerian Sosial RI menyampaikan sudah puluhan kali guncangan terjadi dan 2 kali Gempa besar akan membawa dampak berat secara kejiwaan. Untuk itu ia meminta Sakti Peksos kembali mendata dampak trauma berulang ini, terutama kepada anak anak.
Mardianti Sakti Peksos Nusa Tenggara Barat menyampaikan ada kemungkinan anak anak mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) akibat pengulangan gempa tersebut. Dan kembali perlu memperhatikan kondisi dengan assessment ulang. Apalagi bagi para keluarga yang telah menjadi korban baik meninggal, kehilangan anggota keluarga dan luka luka. Kita berharap yang terbaik dengan koordinasi cepat berbagai pihak mengatasi hal ini.
Sebelumnya 5 Agustus yang lau, kami bersama LPA Propinsi dan Dinas Sosial baru saja melakukan Dukungan Psikososial di 2 titik pengungsian kecamatan Kayangan Lombok Utara, yaitu Desa Gumantar dan Desa Santong. Ada 95 anak yang ikut kegiatan Story Telling, Bermain, Bernyanyi, Game serta memberikan penambahan gizi anak. Semoga kebutuhan anak terutama makanan dapat dibedakan, karena kondisi mereka yang tidak sekuat orang dewasa, tutupnya.