KBAI Goes To Campus STIF Syeikh Nawawi

Pertama kalinya KBAI menginjakkan kakinya di kampus terakreditasi lembaga pendidikan berbasis Islam milik dari Abah KH. Ma’ruf Amin. Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF SYENTRA).

Resmi dibuka tahun 2016 memperoleh izin operasional dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor 603 Tahun 2016 dan terakreditasi Bandan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Keberadaan sekolah tinggi ini, bisa disebut pertama kali di Indonesia yang spesifik mengkaji ilmu fiqih dibawah naungan Kementerian Agama RI.

Di area komplek pendidikan berdiri di atas lahan 9 hektar dengan dilengkapi beberapa unit pelatihan santri seperti ruang simulasi sidang, pabrik roti kecil, bank wakaf mikro, bamk sampah dan koperasi. Ada juga supermarket bernama Lembaga Ekonomi Umat (LEU).

Seharian itu KBAI bersama 22 orang mahasiswa STIF Syeikh Nawawi Tanara Serang, melakukan brainstorming tentang isu anak dan media sekaligus penanda tanganan MoU STIF dan Kita Bersama Anak Indonesia (KBAI).

Ridwan Foraja saat menyampaikan sosialisasi hak dan partisipasi anak di Kampus STIF An Nawawi yang didirikan Kyai Haji Maruf Amin

Tema yang diambil terkait dengan bidang prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) dengan membahas Pemulihan Mental Anak Pasca Konflik Keluarga.

KBAI diwakili Ilma Sovri Yanti dan M. Ridwan mempresentasikan sebelum masuk dalam tema, pengenalan tentang isu Anak Indonesia, Sistem Penanganan Kasus, UU Perlindungan Anak, Hak Anak serta diperkuat dengan pengalaman KBAI bagaimana ber-Media dalam isu anak yang disampaikan oleh Farid Ari Fandi.

Mahasiswa diajak untuk kembali mengingat masa anak-anak untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas apa yang pernah dialami. Serta mahasiswa diajak untuk bersikap melakukan sikap jika berhadapan, mengalami, melihat dan mendengar permasalahan anak di lingkungan keluarga dan sekitarnya. Perlu sentuhan empati bentuk kepedulian dalam menangani permasalahan yang melibatkan anak dalam pusaran konflik orang dewasa, tentunya dengan cara-cara yang tepat dan benar dalam penyelesaiannya. Karena anak sering menjadi korban berlapis.

STIF Syentra mempunyai misi mencetak ulama fikih moderat yang dari sekolah tinggi ilmu fikih pertama di Indonesia. Ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi ini yakni fikih muamalah, yakni hukum ekonomi syariah dan hukum keluarga atau akhwal syahsiyyah. Dari STIF akan melahirkan ulama-ulama yang akan melanjutkan kiprah intelektual seperti sosok Syeikh Nawawi al-Bantani yang dapat mengembangkan Islam yang moderat. Dapat memadukan antara keislaman dan keindonesiaan.

Ketua LPPM Olie Tamami berharap memperluas isu anak dan keluarga yang masuk dalam mata kuliah HKI dengan melakukan kerjasama lembaga terkait.

Untuk itu suatu kehormatan KBAI dapat menjadi mitra STIF Syentra. (28/8)

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *