Sadar nggak sih perilaku kita yang sering adu otot dengan reaksi sumbu pendek telah mengubah perilaku millennial dalam memilih Media Sosial mereka. Hal itu disampaikan Eddy Prayitno atau yang biasa dikenal dengan sebutan Matahari Timur, saat menyampaikan Pelatihan Juru Bicara Pancasila yang diselenggarakan Komunitas Bela Indonesia di Nusa Tenggara Barat.
Dunia Medsos mainstream cenderung lebih diisi para aktifis sosial, orang dewasa yang ingin bertarung secara gagasan tentang isu isu jaman now. Sayangnya target audiens millennial yang mereka harapkan mulai jauh meninggalkan mereka. Pertarungan gagasan itu menjadi berputar dikalangan mereka sendiri, dan millennial sibuk menghibur diri di platform aplikasi yang lain. Seperti Kindle, Line dan Tiktok.
Ilma Sovri Yanti dari Supervisor Komunitas Bela Indonesia menyampaikan sebenarnya suara anak tidak diwakili di Media Sosial. Karena ada 5 unsur yang harus dipenuhi dalam melibatkan suara anak. pertama anak diberi kapasitas tentang isu yang akan di posting, kedua mereka melakukan assessment atau riset di lapangan dengan berbagai instrument media yang dipilih, ketiga mempresentasikan dan mempraktekkannya, keempat mereka mendapat umpan balik dari dampaknya. kelima kreatif, interaktif tanpa batas dan keenam independen.
Medsos yang dapat memenuhi 6 unsur ini cenderung akan digandrungi mereka. Ada keterlibatan langsung, mereka dapat berpartisipasi secara kreatif dan tanpa batas. Sayangnya tidak banyak buzzer yang menguasai aplikasi yang seperti ini.
Bahkan perilaku sampah yang dimainkan buzzer, akun akun palsu, dalam memperbanyak like or dislike telah banyak memperdaya mereka yang aktif dan merasa berpengaruh di dunia Media Sosial mainstrean, khususnya yang ingin pesannya sampai ke mereka.
Oleh karena itu Komunitas Bela Indonesia melalui pelatihan Juru Bicara Pancasila memberikan keterampilan dan skill agar kaum muda dapat lebih kuat dalam menyampaikan pesan pesannya di kaum millennial. 25 kota secara massif akan terus meluaskan impact dari keterampilan mereka dalam menyebarkan aktifitas yang baik di tengah jamannya. Dengan mengparesiasi Bersama, meneguhkan kreatifitas mereka melalui nilai nilai Pancasila.