Ini Budhi… Sahabat Anak Penggagas KBAI

“Memasuki Rahasia Langit dan Samudra” – Budhi Kurniawan

Sudah 7 hari Budhi Kurniawan pemgagas Kantor Berita Anak Indonesia meninggalkan kita selama lamanya. KBAI harus bersabar mengantri dalam memberi penghormatan terakhir untuknya.

Maklum saja Kak Budhi ini banyak sekali yang menyanyangi dan memiliki. Tidak hanya keluarga nya. Sehingga KBAI dapat antrian hari ke 7 untuk mengenang karya karya nya. Itupun berbagi dalam satu waktu acara dengan komunitas budayawan dan pemyair yang  dijadwalkan hari itu.

Maklum saja Kak Budhi ini tercatat sebagai pendiri, pembina, penggagas di organisasi lokal, nasional sampai internasional. Mulai organisasi kepemudaan lintas Ormas, organisasi keberagaman, organisasi keagamaan, organisasi wartawan, organisasi anak, organisasi perempuan, organisasi organisasi penyair, organisasi budaya, organisasi sastrawan, organisasi pendidikan demokrasi, organisasi profesional, organisasi paralegal, organisasi anti korupsi, yang aktif sampai sekarang.

Dari sejak kecil kelas 5 SD sudah membacakan puisi Chairil Anwar di depan penjara. Jiwa aktifisnya tumbuh sejak sangat dini. Bahkan semua organisasi itu ia tidak tinggalkan, tapi bertumbuh bersamanya. Kata istrinya Kak Kemala Devi “untuk keluarga 25 persen, 75 presentasi lainnya untuk bekerja dan kemanusiaan”.

Karena pertumbuhan jiwa kemanusiaan di berbagai bidang itu, ia dengan mudah menggalang semangat dan kekuatan untuk membela mereka yang rentan, serta mengangkat hal hal penting yang harus di ketahui publik.

Representasi kehadiran tokoh tokoh lokal, tokoh masyarakat, pejabat, masyarakat, hadir di 7hariannya. Ada Rosianna Silalahi atau yang akrab dipanggil Rosi atau Kak Oci, Kak Seto tokoh pelindung anak Indonesia, Nahar Deputi Meneg PPPA, Rita Pranawati Wakil Ketua KPAI, Andy Yetriyani Ketua Komnas Perempuan, Titi Anggraini Ketua Perludem, Fristian Griec pemilik program Fristian di TVRI, Cak Rokhim Budayawan dan Penyair, KH Agus Muslim Ketua NU Jakarta Utara, dr Mariya Mubarika BNPB, Greg Hadi Nitihardjo SOS Childrens Villages, Ramdhan Malik wartawan senior yang juga KomUnitas Leo Kristi, Iman Surahman dari Dongeng Ceria Manajemen, Mercy Tirayoh Ketua Gerakan Bantu Keluarga, Saidiman Ahmad dari SMRC, Mustakim atau Goes Kim dari Komunitas Sahabat Karib BK yang hadir di online maupun langsung di kediaman. Di rumahnya juga hadir tokoh lokal pengggerak anak muda dari NU dan Muhammadiyah.

Bagaimana gambaran acara 7harian Kak Budhi, mari kita simak dari Kak Ilma Sovri Yanti yang kini diminta Kak Budhi jadi pemred kita di KBAI. Berikut ceritanya yang ditulis di akun Facebook atas nama Ilma Sovri Yanti Ilyas II

‘Memasuki Rahasia Langit dan Samudra’

Mengenang sahabat Budhi Kurniawan di malam tujuh hariannya semalam yang dihadiri banyak sahabat dari lembaga mitra, tokoh perlindungan anak dan pejabat negara.

KBAI, GEN Indonesia dan SEJUK adalah lembaga yang digagas oleh almarhum. Semalam menggelar doa dan tahlil di pimpin oleh Kyai Maman Imanul Haq dalam testimoni mengenang almarhum, Kyai Maman merasakan sangat kehilangan sahabat, terutama sejak masa pandemi ini. Bersama almarhum, Kyai Maman mengingat peristiwa dalam gerakan dan pengawalan kasus, mulai dari kampanye mudik ramah anak, kasus Angeline dan lainnya masih terekam baik.

Dalam acara yang dibuka oleh Mba Rosianna Silalahi menceritakan betapa almarhum sangat baik dan memiliki komitmen dalam pekerjaan secara profesional mau pun gerakan yang di lakukanya di luar profesinya sebagai executive producer di program Rosi Kompas TV. Karena almarhum banyak melakukan kebaikan lewat karya dan kemampuan dalam bidang jurnalis dan keberagaman.

Hadir pula Kak Seto yang menceritakan telah mengenal almarhum 11 tahun, saat membuat gerakan hapuskan memberi uang di jalan di rumah kaca Menteng, pengawalan kasus AAL lewat gerakan sandal jepit, kasus RI seorang anak pemulung yang meninggal dalam kasus kekerasan seksual, juga kasus Angeline.

Sementara itu Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA Pak Nahar Sazah , tak kuasa menahan rasa sedihnya karena mengingat keakraban sejak 2012 bersama almarhum dalam aktivitas di Satgas PA hingga terakhir di acara Kompas TV. Pertemanan yang berjalan selama ini meninggalkan kenangan baik dalam setiap interaksi bersama mengawal kasus Perlindungan Anak’ Indonesia.

Almarhum pernah mengabdi dan berkarya di SOS Children Villages. Dalam kesaksian Nasional Direktur SOS Children Villages, Pak Greg Hadi Nitihardjo mengingat pertama mengenal almarhum dari perkenalan sebagai seorang wartawan di KBR 68H yang sedang membuat feature kisah Ibu Asuh. Yang membawa almarhum diterima sebagai staf komunikasi di SOS Children Villages. Almarhum memulai mengenalkan lembaga dan membuat kegiatan bersama anak anak, dan membekali anak anak dengan kemampuan menulis.

Dalam kesempatan yang sama, Mba Rita Pranawati juga menyampaikan kesaksiannya selama berinteraksi dengan alamarhum jauh dari sebelum mba Rita berada di KPAI. Banyak masalah isu anak saling berkomunikasi.

Kak Andy Yentriyani juga berbagi kisah dengan perkenalan sebagai teman yang memiliki konsen dan kepedulian yang sama dalam kesetaraan gender hingga mengawal kasus kasus kekerasan selama ini.

Hadir juga sahabat almarhum, dr. Mariya Mubarika perkenalan tahun 2011 itu membawa perjalanan panjang sebagai seorang sahabat yang tetap menjalin komunikasi. Almarhum sering konsultasi bila ada teman yang sakit bahkan mengunjungi lokasi praktek untuk diskusi. Terakhir saat almarhum di rawat di RS, intens mengawal kondisi kesehatannya yang makin menurun di luar dugaan. Tuhan punya rencana lain.

Sahabat lainnya ada Bang Ramdan Malik Cak Mustakim Saja Mas Daniel Rudi Haryanto yang berpuisi untuk almarhum, mengenal saat putih abu abu Sudak memasuki dunia gerakan, sudah berani melawan ketidak adilan. Sejak awal awal menjadi aktifis gerakan, tidak hanya sebagai jurnalis.

Teman Sejuk Thowik dan bro Saidiman Ahmad juga menceritakan kenangan bersama almarhum menggagas berdirinya lembaga Sejuk yang mengumpulkan para jurnalis untuk isu keberagaman di Indonesia. Memberi pelatihan dan membuka perspektif keberagaman dalam mengawal isu dengan tanpa meninggalkan kaidah jurnalistik dan kemanusiaan. Perjalanan panjang sejak 2008, tentunya terasa berat ditinggalkan almarhum yang tak diragukan komitmennya dalam lingkup kerja Sejuk.

Almarhum BK memang sosok yang memiliki kepedulian pada keberagaman, kesetaraan gender, perlindungan anak, budaya dan juga kajian agama Islam yang dibuktikannya aktif di PCNU wilayah Jakarta Utara. Almarhum juga penggerak orang muda di wilayahnya.

Kemampuan dalam berkomunikasi membawanya mengenal banyak pihak dan memiliki jaringan luas. Setiap ide cemerlangnya di jahit menjadi sebuah kolaborasi yang luar biasa berdampak.

Mungkin inilah maksud status sosmed terakhirnya almarhum ‘memasuki rahasia langit dan samudra’, hanya dia seorang yang faham. Semoga semua kebaikan yang ditinggalkan menjadi kenangan baik dan bermanfaat bagi kita, dan menjadi pahala untuk almarhum.

Andaikan dia masih ada, mungkin tadi malam kita akan mendengar suara dan ketawa khasnya yang tak dimiliki orang lain. Walau kami berusaha menghadirkan dengan rekaman video, tetap tangis dan kesedihan yang kami rasakan.

Selamat jalan Budhi Kurniawan, selamat berpulang sahabat baik kami.

—–
Video pertama dibuat oleh bro Yusep Munawwar S KBAI dan Mercy Tirayoh Kompas TV video kedua, dan video ketiga rekaman keluarga.

 

Check Also

Alat Kontrasepsi, Perdebatan dan Kekhawatiran Nakes

Dunia jagad pendidikan kita, baru saja diramaikan perdebatan alat kontrasepsi. Hal itu terjadi karena pencantuman …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *